Lihat ke Halaman Asli

Mustafa Kamal

TERVERIFIKASI

Seorang akademisi di bidang kimia dan pertanian, penyuka dunia sastra dan seni serta pemerhati masalah sosial

Ditemukan Bunga Rafflesia di Nagari Salo Agam, Sumatera Barat

Diperbarui: 7 Agustus 2016   14:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto. Nasrul St Basa berfoto disamping Rafflesia yang ditemukan di Nagari Salo Agam sumbar .sumber. Facebook

Siapa yang tak mengenal bunga Rafflesia arnoldi? Hampir setiap orang pernah mendengarnya, melihatnya langsung atau minimal melihat gambarnya. Bunga ini identik dengan daerah Bengkulu. Kalau disebut Rafflesia arnoldi, pasti ingatnya Bengkulu. Begitu diajarkan sejak SekolahDasar (SD), sejak zaman dahulu. Daerah Bengkulu adalah tempat pertama kali bunga ini ditemukan oleh suatu ekspedisi yang dipimpin oleh Thomas Stamford Raffles dan Dr. Josep Arnold pada tahun 1818. Bunga itu kemudian diberi nama dengan menggabungkan nama dua penemunya, Raffles-Arnoldi. Bengkulu kemudian dikenal dunia sebagai The Land of Rafflesia atau Bumi Rafflesia. 

Ternyata bunga Rafflesia tidak hanya ada di hutan tropis Bengkulu. Beberapa daerah sudah banyak melaporkan penemuan bunga Rafflesia seperti Jambi, Kalimantan,Sumbar, Malaysia, Filipina dan lain-lain. Di Sumatera Barat (Sumbar) sendiri ada beberapa tempat penemuan bunga Rafflesia seperti di Gadut, Muara Labuh, Alahan Panjang dan yang terbaru di Nagari Salo, Kecamatan Baso, Kabupaten Agam. Sekarang ini sudah ada sekitar 27 jenis bunga Rafflesia yang ditemukan di dunia. Sebagian besarnya ada di Pulau Sumatera, Indonesia, 

Penemuan bunga Rafflesia di Nagari Salo yang belum diketahui jenisnya ini terjadi pada Kamis, 4 Agustus 2016. Bunga ini ditemukan oleh sepasang suami istri bernama Nasrul Sutan Basa (61) dan Lizawati (48). Kamis itu, pukul 11.00 WIB, suami istri ini bermaksud menaiki Bukit Baka perbatasan antara jorong Kuruak dengan Guguak Rang Pisang, untuk melihat penampungan air.

Untuk naik ke penampungan air di bukit itu butuh waktu 45 menit. Sesampai di sana pasangan suami istri ini mencium bau busuk yang menyengat. Mereka kemudian menyisir dengan menebas semak belukar disekitar penampungan air, tidak jauh dari penampungan mereka terkejut melihat ada tumbuhan aneh berbunga kemerahan dan sedang mekar. Ternyata dari sanalah sumber bau busuk tersebut, karena banyak lalat mengerubungi bunga tersebut. 

Setelah mereka bersihkan semak-semak di sekitarnya dan mengamati bunga tersebut mereka yakin ini adalah bunga Rafflesia. Mereka tidak bisa bertahan lama di sana karena bau busuk dari bunga itu menyebabkan rasa mual. Setelah memotret bunga itu mereka pun turun kembali ke rumahnya. Setelah ditunjukkan ke anaknya, sorenya bersama anaknya, Nasrul Sutan Basa kembali keatas, untuk melihat bunga itu. Kemudian anaknya Nadha Zhakiyah mempostingnya di Facebook. Sekarang sudah ada beberapa wartawan ditemani Nasrul St Basa datang ke Nagari Salo untuk meliput bunga tersebut.

Hutan tropis Bukit Baka di Nagari Salo masih kerabat gugusan Bukit Barisan yang membentang di tengah Pulau Sumatera. Bukit Baka ini memang jarang dijamah manusia. Hutan tropis adalah daerah yang paling disukai oleh bunga Rafflesia. Bunga ini adalah parasit yang tumbuh dari tanaman merambat (tertrastigma). Bunga ini tidak berakar, tidak berdaun dan tidak bertangkai.

Bunga ini mengisap unsur organik dan anorganik dari tanaman inangnya. Bunga ini mekar dalam kurun waktu antara 5-7 hari, setelah itu akan berangsur-angsur layu dan membusuk. Bunga ini berkembang biak dari benang sari atau putik tergantung jenis kelaminnya   jantan atau betina-- yang dibantu oleh lalat yang mengerubunginya. 

Semoga bunga Rafflesia ini terus ada di Bukit Baka, Nagari Salo, tentunya dengan cara tidak menebang pohon dan tanaman merambat yang ada di hutan tropis bukit baka tersebut. Jika habitatnya dibabat habis dan dirusak, maka bisa jadi bunga ini akan menjadi yang pertama dan yang terakhir ditemukan di nagari Salo, Kabupaten Agam Sumbar.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline