Lihat ke Halaman Asli

Mustafa Kamal

TERVERIFIKASI

Seorang akademisi di bidang kimia dan pertanian, penyuka dunia sastra dan seni serta pemerhati masalah sosial

"Biarkan Anakku Bawa HP..."

Diperbarui: 22 September 2015   14:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Sabtu seusai senam pagi kami para guru melakukan razia Hanphone (HP). Diawali laporan salah seorang guru yang mendapati foto-foto siswa sekolah kami mengupload foto tidak pantas di facebook (FB). Foto tidak pantas itu dilakukan di ruang kelas. Foto-foto itu diberi pengantar status: " Inilah kegiatan kami ketika guru tidak hadir.....Ngerjain tugas sambil **** " Mereka yang mengupload itu mungkin tidak sadar kalau mereka juga berteman dengan guru. Mungkin karena ingin narsis jadi lupa daratan....

Saat razia didapatilah beberapa anak yang tidak menitipkan HP nya di meja piket. HP itu diambil dan akan dikembalikan langsung ke orangtuanya seraya menandatangani surat perjanjian tidak akan mengulangi lagi. Di sekolah kami peraturannya dibenarkan membawa HP tapi dilarang menggunakannya saat jam sekolah dan HP yang dibawa harus dititipkan di meja piket setiap paginya.

Senin dilakukan rapat mendadak mengenai peraturan membawa HP tersebut. Para guru meminta peraturan membawa HP direvisi dengan melarang membawa HP sama sekali kesekolah. Sebab kejadian mengupload foto tidak pantas di ruang kelas saat tidak ada guru tersebut sudah sering terjadi seperti siswa cowok memeluk mesra teman ceweknya, selfie-selfie dengan gaya yang tidak enak dilihat, dan lain sebagainya.

Keputusan rapat, bila ada guru yang berhalangan hadir maka piket wajib menggantikan di ruang kelas, tidak seperti yang sudah-sudah hanya memberi tugas lalu kelas yang tidak ada gurunya itu ditinggal. Dengan demikian tidak ada lagi kelas yang tidak ada guru saat proses PBM berlangsung. Jumlah guru piketpun ditambah tiap harinya. Peraturan mengenai HP akan disosialisasikan ke orangtua dengan memberikan dua pilihan. pertama, Siswa dilarang sama sekali membawa HP. Kedua, Siswa diperbolehkan membawa HP tapi yang spesifikasinya rendah semisal hanya bisa untuk sms dan nelpon. Tipe Android dan lain-lain dilarang. Hp tersebut wajib didaftarkan ke kesiswaan dan dititipkan di meja piket setiap pagi.

Hari ini, dilakukan sosialisasi ke orangtua. Ternyata para orangtua tetap ingin anaknya membawa HP. Karena begitu banyaknya kejadian kriminalitas yang melibatkan remaja. Semua demi keamanan anak-anak mereka. Dilema memang...

 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline