Lihat ke Halaman Asli

Mustafa Kamal

TERVERIFIKASI

Seorang akademisi di bidang kimia dan pertanian, penyuka dunia sastra dan seni serta pemerhati masalah sosial

Sudah Bangkotan di Kompasiana, Kok Betah?

Diperbarui: 6 Juli 2015   07:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Lima tahun menulis di "Blog Keroyokan" ini cara menulis saya masih begitu-begitu saja. Kadang iri dengan berbagai rekan-rekan di Kompasiana ini yang tulisannya makin keren dan enak dibaca. Ada yang sudah menerbitkan buku, ada yang sudah punya blog sendiri dan sudah "on fire"bahkan meraup fulus dari sana, ada yang sudah terkenal dan pergi kemana-mana karena menulis di Kompasiana, bahkan ada yang diundang langsung oleh Presiden untuk makan siang di Istana :-D

Sedang saya ya masih begini-begini saja. Apa adanya. Tapi, walau begitu secara pribadi melihat capaian jumlah tulisan yang sudah lebih dari 800 artikel, 10% nya (kata statistik kompasiana) dilirik admin Higliht dan Headline, sudah lebih cukup membuat saya bangga. Ternyata saya bisa menulis! :-D Dulu saya berpikiran menulis itu sangat sulit, sering mati ide, selesai satu paragraf lalu mandek, buntu, tapi sekarang lumayanlah...bila disuruh menulis bisalah bla..bla...sampai tak jelas apa isinya. hahaha

Benar kata pepatah, Bisa karena terbiasa. Setidaknya sekarang saya bolehlah sedikit berbangga dengan capaian saya di kompasiana. Bahkan teman-teman yang mengenal dan pernah membaca tulisan saya di Kompasiana sering berkata, wah..tulisan bapak bagus-bagus ya di kompasiana, berani dan kritis, cerpennya bagus, inspiratif dan lain-lain, Bahkan ada yang minta diajarin menulis, dan lain-lain. Kadang saya hanya bisa tersenyum simpul. Bahkan atasan saya di dinas, sempat berkata ke ratusan guru di suatu seminar agar bapak/ibu guru mencontoh saya yang aktif menulis di media. Alamak, matilah awak! Digadang-gadang demikian, jadi takut sendiri, bakal kena cemooh sebab tulisan saya tidak ada apa-apanya.

Jika ditelisik saya sebenarnya masuk golongan bangkotan di Kompasiana yang tersisa. Sudah banyak rekan-rekan yang dulu seangkatan yang sudah meninggalkan kompasiana dan tak nampak lagi batang hidungnya eh tulisannya. Lalu, apakah saya juga akan meninggalkan kompasiana. Rasanya tidak. Rugi besar rasanya. Lagian saya masih butuh banyak belajar untuk bisa menulis hebat seperti rekan-rekan yang terkenal itu. Setidaknya seperti mereka yang sudah dapat "centang biru" kasta penulis tertinggi di kompasiana. Tulisan mereka sudah berkarakter dan sudah layak disebut penulis.

Akhirnya, sampai disini dulu celoteh saya. Selamat berkompasiana! lanjutkan!

 

 

 

 

 

 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline