Lihat ke Halaman Asli

Mustafa Kamal

TERVERIFIKASI

Seorang akademisi di bidang kimia dan pertanian, penyuka dunia sastra dan seni serta pemerhati masalah sosial

Mendoakan Ariel Sharon Agar Terlihat Keren

Diperbarui: 24 Juni 2015   02:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebuah surat elektronik  masuk ke inbox-ku. Sahabatku itu mempertanyakan artikel dari kompasianer Muslim senior yang mendoakan non muslim Ariel Sharon yang sudah mati. Kubaca artikel itu, isinya ternyata hanyalah paparan  penjelasan mengapa dia mendoakan Ariel Sharon. Sedang apa isi doanya hanya kompasianer itulah yang tahu.

Sahabatku ini mendebatku.  Sebenarnya agak aneh, karena seharusnya dia mendebat yang punya artikel.  Intinya dia menuduh kompasianer senior itu sepertinya hanya untuk mencari popularitas saja, agar terlihat "keren" dari muslim-muslim lain yang rata-rata menolak berdoa untuk Ariel Sharon.  Aku hanya tertawa dengan tuduhan itu.

Dalam panjang diskusi yang entah beribu kata itu. Kami menarik kesimpulan, Ariel Sharon yang sudah mati itu memang tidak pantas didoakan oleh kita umat Muslim. Terlebih, mengingat kejahatannya kepada saudara kita  Muslim Palestina semasa dia hidup. Biarkanlah Ariel Sharon pergi bersama kejahatannya yang akan dipertanggungjawabkannya kepada Tuhan Sang Pencipta alam semesta dengan segala isinya ini.

Namun itu berlaku hanya untuk Ariel Sharon dan mereka non muslim lain yang mati karena memerangi Umat Muslim. Sedang untuk saudara-saudara kita non muslim yang masih hidup, seperti mereka yang masih memerangi kita, mereka yang  hidup damai berdampingan dengan kita dianjurkan mendoakan mereka agar mendapat Hidayah.

Bahkan, bagi mereka yang hidup damai berdampingan dengan kita diwajibkan melindungi mereka agar  selalu merasa aman hidup bersama-sama dengan kita. Kemudian juga diperbolehkan mendoakan mereka untuk mendapatkan kebaikan dalam perkara dunia seperti segera disembuhkan dari sakit, dipermudah rezki, selamat dalam perjalanan dan sebagainya.

Itulah kesimpulan kami, jika berkaca kepada Al Quran, Sunnah Rasul dan Ijma para ulama. Kami tidak mau tercebur dalam lumpur haram yang sudah diijmakan para ulama karena memaksakan diri mendoakan mereka yang mati dalam keadaan kufur.

Namun untuk  non muslim yang meninggal dan lewat di depan kami, kami pasti berdiri untuk penghargaan terhadap Malaikat yang sudah mencabut roh jasad non muslim tersebut.  Karena begitulah ajaran Nabi.

Kami meyakini bahwa bagi mereka yang sudah meninggal dunia itu akan terputus amal perbuatan nya kecuali  3 hal:


  1. Sedekah jariyah
  2. ilmu yang bermanfaat sesudahnya
  3. anak sholeh yang mendo’akannya.


adapun tahlilan untuk orang yang meninggal dunia lebih ditekankan untuk mendekatkan dan  mensucikan diri agar mendekati kriteria sholeh, sehingga doa sesudah tahlilan untuk mereka yang meninggal  itu, diharapkan dapat di terima oleh Allah SWT.

Karenanya, jelas sudah doa yang dapat diterima untuk mereka yang sudah meninggal dunia hanyalah doa anak yang sholeh, sedang doa sesudah tahlilan dan sebagainya itu belumlah jelas pasti dikabulkan, apalagi mendoakan mereka yang mati  dalam keadaan kufur dan musyrik, jelas tiada guna.

Salam.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline