Lihat ke Halaman Asli

Mustafa Kamal

TERVERIFIKASI

Seorang akademisi di bidang kimia dan pertanian, penyuka dunia sastra dan seni serta pemerhati masalah sosial

Tahun Baru 2012: budaya kristiani Romawi,diselenggarakan di situs kerajaan Islam Melayu di Pulau Penyengat.

Diperbarui: 25 Juni 2015   21:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Besok Lusa masyarakat dunia akan merayakan kehadiran tahun baru. Dimalam pergantian tahun pesta kembang api dan terompet seakan-akan menu wajib. Masyarakat Indonesiapun tentu tidak akan ketinggalan, karena Indonesia mengadopsi kalender Gregorian, sama seperti mayoritas negara-negara di dunia lainnya.

Tahun Baru pertama kali dirayakan pada tanggal 1 Januari 45 SM tidak lama setelah Julius Caesar dinobatkan sebagai kaisar Roma, ia memutuskan untuk mengganti penanggalan tradisional Romawi yang telah diciptakan sejak abad ke-7 SM. Dalam mendesain kalender baru ini, Julius Caesar dibantu oleh Sosigenes, seorang ahli astronomi dari Iskandariyah, yang menyarankan agar penanggalan baru itu dibuat dengan mengikuti revolusi matahari, sebagaimana yang dilakukan orang-orang Mesir. Satu tahun dalam penanggalan baru itu dihitung sebanyak 365 seperempat hari dan Caesar menambahkan 67 hari pada tahun 45 SM sehingga tahun 46 SM dimulai pada 1 Januari. Caesar juga memerintahkan agar setiap empat tahun, satu hari ditambahkan kepada bulan Februari, yang secara teoritis bisa menghindari penyimpangan dalam kalender baru ini. Tidak lama sebelum Caesar terbunuh di tahun 44 SM, dia mengubah nama bulan Quintilis dengan namanya, yaitu Julius atau Juli. Kemudian, nama bulan Sextilis diganti dengan nama pengganti Julius Caesar, Kaisar Augustus, menjadi bulan Agustus.

Nah, budaya bangsa Romawi inilah yang kemudian diteruskan masyarakat dunia. Begitu juga di Tanjung Pinang,Kepulauan Riau pusat peradaban bangsa Melayu. Untuk kali pertamanya pemda kepri bekerjasama dengan pemkot tanjung pinang dengan provider kembang apinya No Limit dari jakarta yang mendesain kembang api saat pembukaan Sea Games di Palembang beberapa waktu lalu, yang akan mengadakan atraksi kembang api yang cukup meriah yang akan diluncurkan dari tengah laut diantara Pulau Penyengat dan Tepi laut tanjung Pinang. Kegiatan ini sejalan dengan festival penyengat dan gebyar tahun baru yang akan dibuka hari jum'at, 30 Desember 2011 , malam nanti sekitar pukul 19.30 WIB yang akan menampilkan pentas seni budaya melayu di depan mesjid penyengat.

Semoga perayaan tahun baru, ada memberi makna sendiri yang membawa perubahan kearah lebih baik kepada masyarakat dunia. Semoga budaya Romawi yang sudah mendunia ini memberikan dampak positif bagi setiap suku bangsa di dunia. seperti Perdamaian, kemakmuran dan kesejahteraan. Di bumi melayu sendiri semoga ini bukan hanya sekedar eforia semata yang menghabiskan anggaran milyaran, tapi harus dapat menyatukan seluruh masyarakat di melayu ini yang terdiri dari berbagai suku dan agama.

Seperti, keluarga saya Muslim dengan keluarga rekan kantor yang kristiani sudah berjanji akan merayakan tahun baru nanti bersama dengan membakar ikan di pantai dengan membawa seluruh keluarga. Seharusnya kebersamaan dan kekeluargaan seperti inilah yang terus dibina oleh seluruh keluarga di Indonesia, walau berbeda suku dan agama. Selamat merayakan tahun baru 2012!




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline