Lihat ke Halaman Asli

Mustafa Kamal

TERVERIFIKASI

Seorang akademisi di bidang kimia dan pertanian, penyuka dunia sastra dan seni serta pemerhati masalah sosial

=Berdamai dengan Hati=

Diperbarui: 26 Juni 2015   13:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Diujung dermaga kapal perang TNI AL -386 bersandar...

tak ada tentara, sepi hanya lampu hidup satu dua di kabinnya

lalu sepi menyeruak ke hatiku...hampir 48 jam tiada kabar darimu

perang pun berkecamuk dibatinku

aku mencoba berdamai dengan sunyii..tidak menduga apa-apa

tidak berprasangka apa-apa

sebab dalam cinta tidak boleh ada praduga

* * *

lalu azan magrib berkumandang, lampu-lampu kapal menyala

di seberang selat lampu-lampu kota  batam begitu terang

satu-satu feri, speedboat menepi bersandar pulang

dan kuhadapkan mukaku bersujud kepada pencipta segala cahaya

lalu kukirim doa untukmu sayang.....

barangkali cinta kita tak seindah Aisyah - Muhammad

atau tidak sedasyahat cinta Ainun-habibie

tapi, aku yakin ketidaksempurnaan kita berdua

tidak kan jadi penghalang untuk kita

merajut cintaberbuah surga

Dermaga TNI AL- Tanjung uban, 27 Agustus 2010

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline