Lihat ke Halaman Asli

Mustafa Kamal

TERVERIFIKASI

Seorang akademisi di bidang kimia dan pertanian, penyuka dunia sastra dan seni serta pemerhati masalah sosial

Tanjung Uban Minggu Pagi

Diperbarui: 26 Juni 2015   13:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Selamat pagi,nila!

Lihatlah keluar, sunrise, embun pagi, kelopak bunga dan sarinya serta burung2 pipit mengucapkan kata yang sama.

Tanjung Uban Minggu pagi tlah mengisyaratkan sepi.

Udara yg kuhirup sambil lari pagi membisikan padaku:"bersiap2lah untuk merasapa sepi kawan!

Dalam rehat, aku melihat kapal tanki pertamina yang mesra dgn truk2 tanki yg tlah antri menunggu curahan polimer hidrokarbon untuk pembakaran.

Di sisi lain kapal Roro Tg.Uban - Batam yg gagah bersandar begitu manja pada pelabuhan.

Warga yg mesra menikmati sunrise dan angin laut yg meniup ombak.

Mengingatkan ku akan pesisir ancol , nila!

Inilah sepi yang diisyaratkan. Kau dan aku jauh dalam jarak, tapi dekat dalam angan.

Kau dan aku yg terpisah dalam waktu, tapi didekatkan oleh rindu.

salamku padamu, nila! Perempuan inspiratif, yang kueja dalam impian.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline