Lihat ke Halaman Asli

Mustafa Kamal

TERVERIFIKASI

Seorang akademisi di bidang kimia dan pertanian, penyuka dunia sastra dan seni serta pemerhati masalah sosial

Pernyataan Pedas Jokowi Selama Nyapres

Diperbarui: 23 Juni 2015   23:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Membaca berita media di indonesia baik cetak maupun di internet sekarang ini penuh dengan berita tentang capres dan cawapres yang akan berlaga di 9 Juli 2014 nanti. Hingga kini belum ada satupun pasangan capres-cawapres yang sudah resmi diumumkan oleh partai politik atau gabungan partai politik. Yang ada baru sebatas rumor dan tulisan para pengamat dan warga yang mencoba memasang-masangkan tokoh-tokoh tertentu dengan capres yang lagi trend di media.

Salah satu capres yang lagi trend di media adalah Jokowi. Sejak diumumkan oleh PDIP menjadi capres, Jokowi semakin tenar di media. Apa saja pernyataan yang keluar dari mulut Jokowi pasti diberitakan. Begitu juga kegiatan Jokowi yang makin rajin blusukan ke berbagai partai dan tokoh-tokoh tertentu selalu diberitakan media.

Dari sekian banyak berita tentang Jokowi yang terkenal kalem, lembut dan bersahaja itu ternyata ada beberapa berita yang memuat pernyataan pedas Jokowi.  Ini sangat menarik, mari kita simak apa saja itu!

1) Jokowi: Cukup NasDem Saja, Tak Butuh Partai Lain!

Pernyataan Pedas Jokowi tersebut diberitakan oleh JPPN.Com pada Rabu, 16 April 2014 kemaren. Dalam berita tersebut ditegaskan Jokowi risih dengan kata-kata Koalisi, karena menurutnya kata tersebut identik dengan bagi-bagi jatah wapres dan menteri saja. Jokowi mengajak partai-partai lain bekerjasama dengan PDIP bukan untuk berkoalisi.

"Kalau pengennya berkoalisi lalu minta jatah menteri, ya tak usah! Akan merepotkan saja!"Begitulah intinya yang disampaikan Jokowi di Forum bersama Pemred di Restoran Horapa, Jakarta Pusat. Jokowi juga menyampaikan kerjasama PDIP dengan NasDem tidak ada membicarakan jatah wapres ataupun menteri-mentri. NasDem mendukung pencapresan Jokowi karena kesamaan visi dan misi, karenanya Jokowi menegaskan kehadiran NasDem sudah cukup baginya.

Ketegasan Jokowi ini adalah sinyal bagi partai lain terutama PKB yang sepertinya jual mahal ketika didekati Jokowi.  Dengan berita ini, sepertinya peluang PKB untuk berkoalisi dengan PDIP untuk mendukung pencapresan Jokowi dengan mengusung cawapresnya kemungkinan besar sudah tertutup.

2) Jokowi: Tidak Ada Rencana Bertemu PKS

Seperti diberitakan oleh Inilah.Com Jokowi berbicara ke wartawan ketika ditemui di Waduk Pluit, Jokowi mengatakan dirinya memang menargetkan akan mendatangi semua partai politik untuk membicarakan seputar "koalisi" ala Jokowi. Namun, khusus untuk PKS, belum ada rencana.

Media lain seperti Tempo.com pun memberitakan yang sama yang intinya kalaupun nanti Jokowi bertemu PKS tidak akan membicarakan koalisi, hanya sebatas akan membangun komunikasi politik saja.

Pernyataan ini makin menegaskan bahwa Jokowi sepertinya sudah "alergi" dengan partai-partai Islam.  Apalagi  ramai diberitakan pernyatan PKS yang menyebutkan kalau Jokowi menang, PKS akan menempatkan diri sebagai Opisisi. Karena seperti diberitakan merdeka. Com PKS melalui sekjennya Fahri Hamzah menilai Jokowi tidak mempunyai konsep yang jelas tentang penyelamatan bangsa.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline