Lihat ke Halaman Asli

Muhib Albuwaity

Coretan Albuwaity

Tentang Pilihan Ganda dan Jawabannya

Diperbarui: 10 Oktober 2023   16:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Perihal pilihan ganda dalam hal ini berangkat dari pertanyaan umum yang sering dijumpai pada soal-soal tugas maupun sebuah ujian. Namun penulis mencoba meneropong agak jauh pada ekspresi yang ditangkap dan luaran dari usaha menjawab soal-soal pilihan ganda. Agaknya soal dengan jawaban pilihan ganda sudah ditemui sejak usia dini yang mulai matang. Tepatnya sebut saja sebagai latihan materi suatu BAB sebuah pelajaran, selalu diakhiri dengan tugas soal yang bermulakan dengan bentuk pilihan ganda. Dengan tanpa menghilangkan soal-jawab uraian singkat yang perbandingannya bisa 2:1, tidak jarang lebih besar dari itu.
Satu sisi soal-jawab pilihan ganda bagi penjawab cukup memberikan sedikit gambaran jawaban yang paling memungkinkan dari sekian pengetahuan yang telah dipelajari. Namun yang menjadi titik perhatian adalah hanya jawaban yang tersedia, yang menjadi pilihan. Hal ini menutup  atau membatasi bayangan jawaban yang mungkin lebih tepat dari pilihan yang tersedia, yang secara daya kreasi dan inovasi mungkin menjadi persoalan dalam sebuah metode pembelajaran. Dari sini yang dirasa penulis kurang puas atas 2, 3, atau 4 sekalipun jawaban pilihan ganda kurang memuaskan.
Kreasi dan inovasi memiliki ruang yang condong dengan perkembangan dan kemajuan, dimana sebuah hasil pikir terolah kembali untuk kemudian menjadi buah hasil baru. Jika dihadapkan pada produktifitas, maka secara usia segar memiliki kesegaran pikiran yang ruang kreasi dan inovasinya perlu ruang yang cukup luang untuk mengekspresikan daya-daya tersebut. Seiring bertambah usia segar menuju kematangan usia, yang artinya matangnya pemikiran, dari sinilah aturan-aturan ataupun metode pikir secara bertahap mulai perlu diketahui.
Persoalan pilihan ganda inilah yang barangkali secara tidak sadar cukup berdampak pada keadaan yang terjadi pada rentang generasi usia peralihan dan generasi era digital sekarang. Hadirnya teknologi dengan pesatnya perkembangan dan kemajuannya, erat kaitannya dengan ruang ekspresi yang lapang dan tetap dituntut logis. Pada akhirnya kelapangan dan kelogisan di masa ini serasa bertolak belakang, sempit dan aneh/tidak nyambung.
Atau memang karena gaya pertanyaannya masih terbakukan dan terbiasa pertanyaan pilihan ganda yang hanya itu pilihan jawabannya?. Yang pasti tulisan ini terlalu sederhana untuk mengurai persoalan pilihan ganda, yang pada akhirnya nampak terarah pada bahasan tentang pilihan ganda dan jawabannya.
Wallahualam. Wassalam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline