Lihat ke Halaman Asli

Muhib Albuwaity

Coretan Albuwaity

Menuju Pasar Rakyat Berdaulat: MBKM Penggerak Muda Pasar Rakyat Kementerian Perdagangan Tahun 2022

Diperbarui: 3 Desember 2022   07:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

Proses jual beli barang menjadi kebutuhan manusia dalam bertahan hidup, baik memenuhi kebutuhannya sendiri maupun saling membutuhkan satu sama lain. Pasar menjadi sarana dalam prosesi jual beli yang berjalannya waktu senantiasa berkembang semakin modern. Bukan sekedar wahana pasar yang berkembang dari bentuk pasar tradisional, alat tukar dalam bertransaksi di pasar turut menyertai perkembangan wahana dalam ke-pasar-an. Sebagaimana diketahui, kegiatan jual beli antar individu dari yang tradisional hingga kini telah menyederhana dengan adanya tekhnologi sudah bukan hal baru.

                Tantangan zaman digital dalam wujud berbagai teknologi dihadapi oleh wahana jual-beli bernama pasar rakyat, akrab sebutannya dengan pasar tradisional. Badan Pusat Statistik Republik Indonesia mencatat terdapat 16.235 Pasar Rakyat hingga tahun 2020 ini. Jumlah yang terbilang tidak sedikit dan tentunya tidak dipandang hanya sekedar jumlah yang besar. Begitulah kiranya jika melihat bagaimana sebaran wilayah masyarakat Indonesia yang masih akrab dengan pasar tradisional, tanpa mengenal perkotaan maupun pedesaan.

                Kurang lebih lima bulan menjalani program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka dengan program Penggerak Muda Pasar Rakyat Kementerian Perdagangan Tahun 2022. Bertempat di Pasar Rakyat Cijeruk, Kecamatan Cijeruk, Kabupaten Bogor. Kawasan yang terhitung masih bernuansa pedesaan dengan keasrian pegunungan dataran tinggi berpemandangan Gunung Salak yang nampak dekat. Jalur yang melintasi pasar ini terhitung cukup ramai, sebab masih menjadi alternatif jalur berwisata menuju Kota Bogor maupun Cibadak sampai Sukabumi.

                Belum ganjil setahun sejak diresmikan, Pasar Rakyat Cijeruk menghadapi tantangan wabah COVID-19 yang mengharuskan batasan dalam berinteraksi. Daya tarik yang coba dibangun dalam rangka menggerakkan roda ekonomi lebih dekat dengan masyarakat, dipaksa bertahan meski belum lama dibuka resmi dan menghangat dimasyarakat. Ditambah beberapa pedagang maupun pembeli yang semula masih berkegiatan jual beli di Pasar Cibadak yang tidak jauh dari Pasar Rakyat Cijeruk ini. Pilihan pindah ke Pasar Cijeruk dituntut menerima situasi dengan bertahan hingga membaik, dan beberapa dipaksa istirahat tutup kios sementara atas desakan terhadap kebutuhan pokok lainnya.

                Berangkat dari soal tersebut, Program Penggerak Muda Pasar Rakyat ini ditugasi dalam mendampingi warga pasar mulai dari pengelola, pedagang, hingga pembeli pasar untuk sedikit mendongkrak daya tarik pasar yang sebelumnya telah berjalan. Sebagai peserta magang tentu sebatas tugas yang berkesusaian dengan pembelajaran kuliah yang telah ditetapkan penyelenggara program. Namun dihadapkan pada persoalan lapangan seperti demikian, bukan lagi hasil kalkulasi penilaian kompetensi, lebih dari itu dampak lapangan atas penyelesaian masalah menjadi pengalaman yang tidak bernilai. Secara garis besar program Penggerak Muda Pasar Rakyat ini, pemenuhan kelayakan Pasar Rakyat, Digitalisasi Pasar, dan Sekolah Pasar Rakyat.

                Kurang lebih 130-an pedagang berjualan di Pasar Rakyat Cijeruk dengan variasi barang dagang, mulai dari pangan siap makan (Camilan ringan, camilan berat), pangan mentah (sayur mayur, buah-buahan, ragam bumbu-bumbu dapur, ragam jenis daging dan ikan), hingga perlengkapan rumah tangga maupun pakaian. Soal harga tidak jauh dari kualitas barang, sayur-mayur, bumbu-bumbuan, hingga buah-buahan nampak segar dan lekat baunya. Artinya benar-benar masih belum lama di panen dari ladangnya. Pecahan 50 ribu rupiah bagi anak kost, dapat membeli paket sayuran sop lengkap dengan sepaket gorengan tempe tahu atau lauk ikan lainnya.

                Tentu bukan soal sekedar murah dalam hal ini, lebih dari itu secara kualitas dapat bersaing dengan pasar modern. Dan dunia baru bernama digitalisasi menjadi rintangan yang jika dapat dilalui, akan semakin menambah peningkatan kompetensi dari sebuah Pasar Rakyat. Dengan perangkat Handphone yang amat dekat dengan keseharian, sangat mungkin Pasar Rakyat dengan keidentikan tradisional turut masuk dalam arena digital di era modern ini. Belum lagi kegiatan jual-beli yang semakin dipermudah dengan sekian aplikasi penyedia kegiatan jual-beli hingga pembayaran hanya dengan sentuhan-sentuhan kecil pada Handphone.

                Sayangnya pemahaman soal transaksi (jual-beli) digital, hanya sebatas tahu sekian nama pasar digital (e-commerce) yang tumbuh di Indonesia. Kalaupun tahu, umum adanya hanya sebatas sebagai pembeli di pasar digital tersebut. Belum lagi pemanfaatan lain seperti pembayaran dengan dompet digital, transaksi tanpa perlu tatap muka, dan jual-beli dimana saja serta manfaat lainnya. Tantangan kemajuan zaman inilah yang coba dijawab melalui program Penggerak Muda Pasar Rakyat ini.

                Lekatnya Pasar Rakyat dengan ketradisionalan, tidak sekejap dapat mengadaptasi kemajuan tantangan terkini atas kemajuan dunia teknologi. Informasi, sosialisasi, dan implementasi secara terus menerus perlu dikawal baik terutama pihak berwenang sebagai wujud langkah pemberdayaan pedagang maupun pembeli. Pada dasarnya pasar merupakan sarana bertukar kebutuhan dengan ragam bentuk transaksional. Termasuk dalam hal tersebut Pasar Rakyat, bukan semata soal tradisional maupun modern. Namun bagaimana sarana pasar tersebut dapat menggerakkan roda perekonomian masyarakat, dengan suasana sehat, nyaman, aman, bahkan menjadi daya tarik tersendiri.

                Oleh karenanya, tidak perlu harus larut dalam trend modis belanja yang justru menghilangkan esensi memenuhi kebutuhan. Bila dirasa cukup dan lebih sederhana berbelanja di Pasar Rakyat atau Pasar Tradisional, mengapa tidak. Pun belanja di Pasar Rakyat turut mendukung pedagang pasar rakyat untuk pulih lebih kuat di tengah ragam perdagangan lain. Belanja dipasar rakyat, kenapa tidak!.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline