Lihat ke Halaman Asli

Ulul Husna

Ibu Rumah Tangga yang nyambi menjadi Guru dan cerpenis

Olahraga Air Ekstrem, Penghilang Stres yang Tidak Murah

Diperbarui: 7 Juni 2022   16:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Scuba diving, selancar, arung jeram, merupakan beberapa opsi olah raga air kekinian yang banyak digemari oleh masyarakat. Olah raga air ekstrem tersebut sanggup meningkatkan hormon adrenalin sehingga membuat jantung berdetak lebih kencang dan menumbuhkan satu sensasi ketegangan yang luar biasa menyenangkan.

Tak hanya sebagai salah satu alternatif olah raga yang memacu adrenalin, olah raga air ekstrem juga bisa dijadikan sebagai sarana untuk lebih dekat dengan alam. Sebagai contoh, dalam scuba diving (Self-Contained Underwater Breathing Apparatus atau Perangkat Bernapas Bawah Air yang Berdiri Sendiri), diver akan disuguhkan dengan pemandangan bawah laut yang begitu indah.

Terumbu karang yang bergoyang terkena arus air laut, anemon laut dan ikan-ikan penghuni terumbu karang dengan warna-warni cerah berenang di sekitar kita, seluruh pemandangan itu bagai surga yang tercecer di bumi. Maka tak heran jika scuba diving ini bisa menjadi salah satu alternatif menghilangkan stres setelah bergulat dengan kegiatan sehari-hari yang melelahkan.

Jika ingin yang lebih menantang, selancar adalah pilihan selanjutnya. Bermanuver pada sebilah papan yang berjalan di atas ombak besar, bahkan terkadang berada di terowongan gulungan ombak besar serasa membuat kita bebas menyatu dengan alam. Menikmati keindahan ombak dari jarak 0 meter, merupakan salah satu pengalaman yang pasti tak mudah untuk dilupakan.

Tentu kepuasan tersendiri bagi si pelancar ketika melakukan olah raga ekstrem ini meski tak jarang kita akan jatuh bangun akibat ketidak seimbangan dalam memainkan bilah papan, juga karena gulungan ombak besar.

Arung jeram pun tak kalah menantang. Arung jeram atau rafting merupakan olah raga air yang dipelopori oleh John Mcgregor, seorang pramuka asal Amerika, pada abad 19 silam. Mengandalkan kekompakan tim yang terdiri dari tiga orang atau lebih dalam mendayung dan menggerakan perahu karet, olah raga air ekstrem ini pun sanggup melatih solidaritas dan empati antar individu, juga sebagai alternatif olah raga yang bisa untuk melepaskan stres.

Sering, perahu karet akan terguling akibat hempasan arus sungai yang deras dan mungkin juga bertabrakan dengan batu sungai yang berada di sepanjang aliran sungai. Meski sedikit menakutkan, tetapi itulah tantangan yang harus dikalahkan oleh orang-orang yang menggeluti olah raga air ekstrem ini. Tentu saja mereka dilengkapi oleh peralatan rafting yang bisa memperkecil resiko kecelakaan, juga didampingi oleh mentor yang sudah berpengalaman dan memiliki jam terbang tinggi. Jadi tak perlu ragu dan takut jika ingin menggeluti olah raga air ekstrem satu ini.

Seperti arung jeram, selancar dan scuba diving memerlukan kekuatan tubuh yang maksimal. Kekuatan otot sangat diperlukan untuk olah raga ekstrem air itu. Namun sepadan dengan hasil yang dicapai, olah raga ekstrem air ini sanggup membawa kita memasuki dunia yang menyatu dengan alam, dan tentu saja menghilangkan beban pikiran akibat kegiatan sehari-hari yang monoton dan tak ada habisnya.

Sayang, olah raga tersebut tak bisa dinikmati dengan cuma-cuma. Membutuhkan tempat yang tidak sembarangan---scuba diving harus berada di laut, pun selanacar; dan arung jeram harus dilakukan di arus sungai yang deras---olah raga ekstrem air tersebut tak serta merta ada di setiap daerah di Indonesia. Oleh sebab itu, tak heran jika olah raga air tersebut menghabiskan rupiah yang tidak sedikit. Apalagi jika berada di daerah yang jauh dari tempat tinggal kita. Maka kita tak bisa abai dengan biaya-biaya tambahan selama perjalanan.

Juga, olah raga air ekstrem tersebut membutuhkan peralatan-peralatan yang tak murah. Kita ambil contoh untuk scuba diving saja, untuk menuju spot yang diinginkan, kita harus menyewa transportasi darat dan laut. Juga tak sembarang orang---meskipun sanggup merogoh kocek yang tak terkira---sanggup menikmati olah raga ini. Penyelam atau diver membutuhkan sertifikat atau lisensi agar sah sebagai diver sebelum terjun langsung ke laut. Tentu tak murah demi mendapatkan lisensi tersebut. Lalu belum lagi biaya untuk peralatan menyelamnya itu sendiri, seperti pakaian khusus bawah laut, snorkle , tabung selam, dan lain-lain. Bisa dibayangkan, berapa juta rupiah yang dikeluarkan untuk peralatannya saja.

Tak heran, olah raga air ekstrem seperti scuba diving hanya bisa dinikmati oleh orang-orang tertentu saja. Boleh berharap---namun sedikit sulit---seorang berpenghasilan pas-pasan bisa menikmati olah raga itu.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline