Lihat ke Halaman Asli

Albertus Handy

Mahasiswa, Content Creator, Editor

Jurnalisme Dibikin oleh Warga? Kok Bisa?

Diperbarui: 8 November 2022   11:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: galangdana.kitabisa.com

Biasanya liputan berita diliput oleh seorang jurnalis profesional, namun saat ini di era yang modern dan perkembangan teknologi yang kian pesat, sebuah berita mampu dibuat atau diproduksi oleh warga biasa yang notabene bukan seorang jurnalis profesional. 

Citizen Journalism

Menurut Kusumaningati (2013 : 5) Jurnalisme Warga atau biasa kita dengar dengan istilah citizen journalism merupakan sebuah jurnalisme yang diliput atau kegiatan jurnalismenya dilakukan, dibuat, dan diproduksi oleh warga biasa atau bukan seorang jurnalis profesional.

Citizen Journalism ini pertama kali muncul ketika seseorang bernama Mrak Drudge sedang menulis sebuah kabar di internet pada tanggal 19 Januari 1998 terpaut permasalahan dari perselingkuhan yang dilakukan oleh Presiden Amerika Serikat saat itu, Bill Clinton dengan salah satu seorang stafnya yaitu Monica Lewinsky atau sering diketahui dengan peristiwa Monicagate

Hadirnya Citizen Journalism pun tak terlepas dengan kaitan adanya gerakan civic journalism yang sering disebut dengan jurnalisme publik di Amerika Serikat sehabis pemilihan umum presiden pada tahun 1988. Hadirnya jurnalisme publik ini tidak serta merta tanpa alasan, alasannya yaitu adanya krisis keyakinan publik Amerika itu sendiri terhadap media-media mainstream serta kekecewaan terhadap keadaan politik dikala itu, Kusmaningati dalam Yuda (2013).

Lutfhie (2015 : 1) Di Indonesia sendiri Citizen Journalism atau jurnalisme warga ini berkembang pada tahun 2004 ketika terjadinya Tsunami Aceh kala itu. Banyaknya para korban tsunami kala itu yang mengabadikan momen saat tsunami itu terjadi dan meliput langsung kejadian, dan pada saat itu juga berita atau kabar dari para korban ini menjadi viral pada kala itu dan mengalahkan berita yang diliput oleh seorang jurnalis profesional.

Semakin cepatnya perkembangan teknologi kini kegiatan Citizen Journalism pun semakin mudah karena hadirnya media sosial yang dapat menyebarkan informasi dengan cepat. Pendistribusian konten atau informasinya pun beragam layaknya jurnalisme multimedia diantaranya terdapat teks, gambar, foto, audio, video, dan laporan secara lisan. 

Cara Kerja Citizen Journalism

Jurnalisme warga ini bekerja dengan cara meliput kejadian-kejadian disekitar dengan cara entah mengambil gambar, video, atau bisa saja dengan teks. Peranan warga dalam Citizen Journalism pun ada, menurut Suparyo dan Muryanto dalam Lutfhie (2015) menjelaskan bahwa ada dampak positif dengan hadirnya Citizen Journalism ini yaitu memberikan kesempatan atau ruang belajar bagi warga dalam pengelolaan informasi, serta warga memiliki keterlibatan dalam jurnalistik agar bisa memiliki hubungan yang dinamis antara pelaku media serta audiens nya.

Citizen Journalism ini sangat berbeda dengan jurnalis profesional, apabila jurnalis profesional mempunyai jam tayang di media-media seperti koran, majalah, televisi, portal berita online dan lain-lain yang harus dikejar atau deadline, Citizen Journalism sangatlah fleksibel, apabila ada kejadian yang bisa diliput warga bisa langsung meliput dan membagikan konten nya ke media sosial.

Pengaruh banyaknya Citizen Journalism salah satunya adalah internet, seperti yang sudah disinggung sebelumnya, dengan hadirnya internet dan media sosial ini semakin memperluas dan mempercepat berita yang mereka unggah.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline