Pasca pandemi Covid 19 kegiatan pembelajaran beralih dari PJJ (pembelajaran jarak jauh) ke tatap muka setelah ada SKB 4 Menteri. Selama hampir dua tahun kegiatan PJJ dilaksanakan dalam rangka alternatif solusi pembelajaran di masa pandemi, telah merubah kegiatan belajar mengajar, baik dari sisi guru maupun siswa. Guru dituntut cepat adaptif dengan peralatan teknologi untuk memperlancar pembelajaran, demikian juga siswa Selama dua tahun siswa belajar mandiri di rumah, dengan menggunakan laptop, handhone, aplikasi zoom, gmeet, LMS dan aplikasi lainnya. Dalam prakteknya di lapangan Pembelajaran PJJ, jauh dari harapan untuk mengatasi kendala pembelajaran, yang terjadi siswa tidak fokus dan disiplin mengikuti kegiatan belajar mengajar, sehingga materi pelajaran tidak diterima dengan maksimal. Sering tugas guru dikerjakan hanya menyalin dari teman atau internet tanpa memahami materi tersebut. Karena pembelajaran seperti ini berlangsung hampir dua tahun, maka Cara belajar PJJ terbawa dalam pembelajaran tatap muka, yang berakibat menurunnya motivasi belajar siswa
Mengingat Pentingnya Motivasi belajar bagi keberhasilan siswa, maka kondisi ini segera diatasi agar siswa bersemangat kembali meraih prestasi belajarnya. Menurut Kurniawan .dkk (dalam Mulyaningsih , 2014:445) mengatakan motivasi adalah dorongan yang menyebabkan terjadinya suatu perbuatan guna mencapai suatu tujuan. Yang dimaksud tujuan di sini adalah prestasi belajar. Seorang siswa yang mempunyai motivasi belajar tinggi akan terdorong mencapai prestasi belajar secara maksimal, demikian sebaliknya. Sebenarnya dalam diri siswa sudah ada motivasi, namun untuk meningkatkan nya kadang membutuhkan faktor- faktor dari luar siswa itu sendiri, antara lain orang tua, saudara, teman dekat, atau guru
untuk meningkatkan kembali motivasi belajar siswa, peran guru sangat diperlukan. Salah satu cara yang dapat dilakukan guru dengan kegiatan pembelajaran yang menyenangkan, agar siswa lebih aktif dan kreatif, berorentasi kepada siswa (student oriented). Menurut Baroroh (dalam Sutrisno, 2020) mengatakan motivasi dan hasil belajar dapat ditingkatkan memelalui banyak cara misalnya penggunaan alat peraga, media maupun model pembelajaran
Berdasarkan pendapat di atas guru bisa menggunakan model dan media pembelajaran untuk mengatasi permasalahan motivasi belajar siswa. Salah satu model dan media yang dapat digunakan adalah Problem based learning (PBL) dan media Kahoot. Menurut Khanifah. dkk (dalam Herson. dkk, 2018) mengatakan model Problem Based Learning (PBL) merupakan model pembelajaran yang melibatkan siswa dalam memecahkan masalah nyata. Model ini menyebabkan motivasi dan rasa ingin tahu menjadi meningkat. Model PBL juga menjadi wadah bagi siswa untuk dapat mengembangkan cara berpikir kritis dan keterampilan berpikir yang lebih tinggi. Sedangkan media kahoot menurut (Alfansyur, Mariyani, 2019) mengatakan media Kahoot merupakan salah satu media berbasis ICT yang tepat digunakan guru dalam pembelajran di kelas. Hal ini dikarenakan Kahoot sangat mudah di akses dan menjadi platform yang kekinian sehingga meningkatkan motivasi belajar siswa. Kolaborasi model Problem based Learning dan media kahoot dapat diterapkan pada langkah kerja pembelajaran tersebut.
Langkah-langkah kerja Problem Based Learning (PBL) berikut ini :
1. Orientasi peserta didik pada masalahGuru menyampaikan masalah yang akan dipecahkan secara kelompok, siswa memperhatikan penjelasan guru
2. Mengorganisasi peserta didik untuk belajar Guru memastikan setiap anggota memahami tugas masing-masing, siswa membagi tugas dan berdiskusi untuk memecahkan masalah.
3. Membimbing penyelidikan individu maupun kelompok Guru memantau keterlibatan siswa, siswa melakukan pengumpulan data/bahan selama proses penyelidikan
4. Mengembangkan dan menyajikan hasil karya Guru membembimbing pembuatan laporan sehingga setiap karya dapat dipresentasikan, siswa membuat laporan dan mempresentasikan
5. Menganalisis dan Mengevaluasi proses pemecahan masalah. Guru membantu siswa untuk melakukan kesimpulan dan evaluasi . Guru mengadakan evaluasi materi dengan media Kahoot. Siswa mengerjakan soal evaluasi dengan peralatan handphone dan media kahoot
Dengan menganalisis langkah-langkah pembelajaran tersebut, dapat diambil kesimpulan model dan media ini sangat tepat menjadi salah satu alternatf dalam memecahkan masalah menurunnya motivasi belajar siswa selama pasca pandemi.