Lihat ke Halaman Asli

Memahami Demokrasi Kita

Diperbarui: 28 Oktober 2017   19:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Negara sekarang ini sudah berjumlah 193 negara yang ada di seluruh dunia. Negara - negara sekarang sudah lebih banyak dan maju. Tiap negara juga pasti punya paham untuk menjalankan dan mengembangkan negara itu yang menurut mereka paham yang paling bagus dan cocok jika diterapkan di negara mereka.

Ada banyak sekali paham paham di seluruh dunia itu. Dan di sini, di Indonesia, kita menganut paham demokrasi. Dengan mendasarkan pada Pancasila sebagai dasar negara. Kita menggunakan pancasila sebagai dasar negara kita, karena kita menganggapnya sebagai yang paling cocok jika diterapkan di negara kita tercinta ini, Indonesia. Namun, sebenarnya apakah benar, demokrasi kita yang sekarang ini adalah yang paling bagus? Tidak juga. Bagus atau tidaknya tergantung pada sudut pandang dari mana. Faktanya, walau negara kita adalah negara demokrasi, negara kita tetap tidak bisa berkembang cepat menjadi negara maju seperti negara tetangga kita singapura, dan malah terjadi begitu banyak tindakan kriminal di Indonesia ini. Contohnya adalah teror bom bali, bom panci di kota Bandung, bom di Kampung Melayu, dan masih banyak lagi. Lalu kenapa masalah masalah itu masih saja terjadi?

Demokrasi sendiri merupakan sesuatu yang mempunyai kekurangan seperti hal nya hal hal yang lain. coba kita lihat terlebih dahulu ciri ciri dari negara demokrasi seperti yang ada di negara ini. Negara yang berasaskan demokrasi biasanya bercirikan, kebebasan yang ada batasannya juga. 

Di Indonesia, kita bisa merasakan kebebesan dalam hampir segala hal, seperti kebebasan mengemukakan pendapat yang baru baru ini dilakukan oleh saudara - saudara kita yang melakukan demonstrasi terhadap mantan PKI pada saat film G30S PKI kembali diputar. Orang yang hendak melakukan demonstrasi harus melapor pada kepolisian untuk menginformasikan akan adanya demonstrasi di wilayah tertentu pada jam tertentu. Tempat diadakannya demonstrasi juga terbatas di luar tempat tempat umum dan di luar radius dari wilayah eksklusif dan sebagainnya. 

Dari contoh ini saja kita bisa melihat akan adanya kebebasan dalam hal berpendapat, tapi juga tidak lepas dari batasan batasan yang ada. Jadi, sudah pasti negara kita ini berasaskan demokrasi. Lalu ada pula ciri yang lain, yaitu pemimpin yang masa jabatan yang terbatas, pemerintahan yang tidak terpusat pada satu individu atau satu kelompok saja, dan banyak lagi ciri dari negara yang demokrasi lainnya.

Sekarang kita lihat keunggulan dan kekurangan jika dilihat dari ciri ciri di atas tadi. Mengenai kebebasan. Kita akan mengambil contoh kebebasan mengemukakan pendapat.. keunggulan dari ciri yang satu ini adalah semua warga negara dapat ikut ambil bagian dalam menyuarakan pendapat nya secara langsung, mendorong masyarakat untuk menjadi lebih aktif memantau kinerja pemerintah, dll. 

Dengan dibolehkannya bebas untuk menyuarakan pendapatnya di muka umum secar langsung, potensi kesalahpahaman informasi akan semakin kecil dan aspirasi masyarakat akan lebih bisa terpenuhi, karena Dewan Perwakilan Rakyat juga belum tentu satu pendapat dengan rakyat. Sehingga diperlukan rakyat untuk secara langsung memberikan pendapatnya. Namun, jika kita pikir pikir lebih lanjut, kebebasan ini juga bisa disalahgunakan oleh orang orang tidak bertanggung jawab. Seperti saat terjadinya demonstrasi tentang ahok, Jakarta diricuhkan oleh demonstrasi yang berakhiran tidak terkondisikan sehingga aparat keamanan harus berusaha keras menegangkan keadaan.

Kemudian semua kekuasaan yang tak terpusat pada satu individu atau kelompok saja juga punya keunggulan serta kekurangan. Beberapa contoh keunggulannya yang pasti kita semua ketahui adalah dapat menghindari pemerintahan yang diktator, tugas yang diemban per orang akan semakin ringan, dan menghindari pemerintah yang sewena wenanya, dan untuk dapat membuat solusi permasalahan yang lebih kritis lagi karena tidak diputuskan oleh seorang saja pemerintah itu. Namun kelemahannya adalah jika terdapat seseorang yang melakukan pelanggaran di dalam suatu sistem pemerintahan, maka akan lebih susah untuk melacaknya.

Selain asas demokrasi, juga ada paham yang lain yang dianut oleh negara lain seperti korea utara. Korea utara saat ini merupakan negara komunis. Dinegara komunis, orang tidak bisa seenaknya berdemonstrasi seperti di negara kita. Negara komunis lebih tidak memberikan banyak kebebasan seperti di negara yang demokratis dan liberalis. Namun, kehebatan dari negara komunis ini adalah kemandiriannya, disiplin, dan terorganisir dengan baik karena memang batasan yang ada sangat banyak, dan batasan batasan itu mewujudkan masyarakat yang disiplin dan tidak bisa berbuat seenaknya.

Namun, tentu saja di negara komunis, kekuasaan hanya ada pada satu orang. Jadi, akibatnya akan fatal sekali jika yang memimpin adalah pemimpin yang sewan wenanya dalam memberikan perintah. Seperti yang kita baru baru dengar saat ini, dunia, yang sedang gempar karena ulah korea utara, berpaham komunis, yang baru saja menguji coba nuklir di samudera pasifik. Seperti yang diberitakan di kompas.com, nuklir menyebabkan gempa bermagnitudo 6,3 berasal dari bom hidrogen berkekuatan kurang lebih 100 kiloton atau kurang lebih 5 kali lebih kuat dari bom atom yang dilepaskan di Hiroshima pada saat perang dunia kedua.

Kita akan lanjut ke paham yang paling tua di dunia adalah paham feodalisme. Paham feodalisme adalah paham yang menggunakan raja atau ratu sebagai kepala negara dan sistem pergantian pemimpin nya dilakukan secara turun temurun. Paham ini sudah ada sejak manusia mulai berkoloni atu saling hidup berkelompok. Dan seiring waktu, paham ini tidak lagi digunakan karena dirasa tidak cocok atau tidak adil, walaupun masih ada beberapa negara yang memiliki raja ataupun ratu, kepala pemerintahannya juga kadang bukan lah raja atau ratu mereka. Contoh nya adalah Inggris yang sekarang masih memiliki ratu, tapi pemerintahannya dijalankan oleh  menteri menteri nya. Juga ada negara spanyol yang sistem pemerintahannya monarki tapi juga demokrasi, dan negara yang dulunya adalah kerajaan lainnya. Contoh contoh ini mengingatkan kita bahwa pemerintahan tidak bisa di pusatkan di satu orang saja, melainkan banyak orang yang ikut andil dalam sistem pemerintahan

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline