Lihat ke Halaman Asli

NasDem, Partai Baru yang Melejit

Diperbarui: 23 Juni 2015   23:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1397123438425972580

Bebarapa kejutan terjadi dalam pileg kali ini, setidaknya bila kita mengacu pada hasil hitung cepat(quick count). Munculnya nama NasDem yang bersaing secara ketat dengan partai-partai yang jauh lebih dulu ada seperti PAN, PKS, PPP, dll cukup membelalakan mata. Mengapa, NasDem sebagai partai baru dapat memperoleh suara yang signifikan di pileg pertamanya? Saya memiliki beberapa poin-poin alasan pemilih memilih NasDem, berikut analisis saya:

1. Partai NasDem adalah partai baru

Partai baru artinya semangat baru. Oleh karena baru, Partai ini menjadi otomatis belum banyak/belum sama sekali tercemar/tersangkut korupsi, dan kekotoran dunia politik sebagaimana partai-partai yang telah ada lainnya. Maka, bagi orang yang merasa berulangkali dikecewakan oleh parpol-parpol yang ada, bisa jadi pemilih itu melimpahkannya ke NasDem, yang selalu mendengungkan ‘gerakan perubahan’. Rakyat juga merasa optimis untuk memberi kesempatan bagi NasDem untuk menyelenggarakan pemerintahan yang bersih dan berbeda. Mungkin itu yang mendasari orang memilih NasDem. Ingin sesuatu yang baru dan mendukung partai yang bersih(putih).

2. Iklan dan pemberitaan masif

Tak dapat dimungkiri oleh kita semua, Partai NasDem sering sekali menghiasi iklan di televisi milik Ketumnya( Surya Paloh), yaitu Metro TV. Apalagi, Metro TV sudah cukup lama dikenal sebagai channel TV yang menyajikan berita secara cepat, menarik dan professional. Maka, traffic orang yang sering menyaksikan berita kebanyakan di Metro TV. Tak hanya menjelang pemilu, semenjak kurang lebih 2 tahun sebelumnya juga, Partai NasDem juga sudah sering mengiklankan/memasyarakatkan dirinya. Begitu pula dengan siaran pidato/berita tentang Surya Paloh sang ketum yang terkenal  menggebu-nggebu dan memiliki visi yang menarik. Apalagi menjelang pemilu sperti ini, Partai NasDem semakin gencar mengenalkan diri, dan visinya untuk Indonesia. Walaupun, sejujurnya kuantitasnya pada saat dekat pemilu ini agak terlalu banyak dan kurang sedap untuk dipandang/didengar.  Harus diakui awalnya NasDem bukanlah sebuah partai, alias ormas dan Surya Paloh meyakini tidak akan berubah menjadi parpol. Namun, apa daya ternyata yang berkembang selanjutnya NasDem ujung-ujungnya menjadi Parpol, dan hebatnya dapat lolos verifikasi partai KPU. Ini mungkin juga kelemahan NasDem sebagai partai baru.

3. Faktor Metro TV

Bagi saya salah satu TV dengan materi yang terbaik dan mendidik adalah Metro TV. Metro TV adalah televisi berita terbaik versi saya. Mulai dari layout-nya, konsep, interior studio, kualitas presenter(yang juga good lookingJ), acara-acara yang inspiratif(seperti Kick Andy, Mario Teguh, Metro Realitas, Mata Najwa, 8-11 show, Desi Anwar, dll). Serta wawasan kebangsaan dan pesan-pesan persatuan sebagai Bangsa Indonesia yang ditanamkan dalam acara-acara tersebut. Dari sini, mungkin saja orang yang suka /sering menonton Metro TV timbul juga rasa suka terhadap Partai NasDem dan kemudian tertarik memilih NasDem, meski belum tentu juga. Setidaknya  mereka sepemikiran dengan Metro TV.  Kualitas Metro TV sebagai TV berita yang cukup terjaga dan professional juga dapat dijadikan acuan kualitas kepemimpinan dan manajemen yang baik dan modern dari  seorang Surya Paloh dalam perusahaannya.

[caption id="attachment_319526" align="alignleft" width="300" caption="Surya Paloh saat Orasi"]

1397124594643968747

[/caption]

4 . Diferensiasi Partai

Sebenarnya ini hampir sama dengan pooin nomor 1 di atas. NasDem memposisikan dirinya berbeda/lain daripada yang lain. Maka slogan ‘gerakan perubahan’ dan ‘restorasi Indonesia’ terus menerus didengungkan scara masif. Itu semakin klop dengan gaya pidato berapi-api Pak Surya Paloh. Surya Paloh sendiri mengatakan bahwa NasDem ingin menjadi partai alternatif yang dapat dipercaya  dan diharapkan ke depan, serta memberi warna baru bagi demokrasi di Indonesia. Secara penampilan Surya Paloh sebagai dedengkot NasDem juga berani tampil beda. Surya Paloh sangat ‘nyaman’ dan PD dengan brewoknya. Hal ini yang sangat jarang dan bahkan cenderung takut dilakukan oleh banyak politisi lainnya, yang lebih memilih tampil bersih, dan soleh. Artinya Surya Paloh tidak takut dan tak mau ikut-ikutan menjadi seperti yang lainnya. Mungkin juga yang memilih NasDem juga merasa bahwa politisi brewokan macam Surya Paloh lebih tegas, gentle, apa adanya dan meyakinkan ketimbang yang biasa-biasanya. Sekadar asumsi saja sebenarnya.

Walau sempat ada masalah hingga Hary Tanoe keluar, sebagai partai baru, NasDem mengawalinya dengan baik. Bahkan perolehan suara Gerindra pun tak sebaik NasDem sebagai sesama partai baru pada saat pemilu 2009.  Kita lihat saja nanti, bagaimana perkembangan partai ini ke depannya. Dapatkah benar-benar membawa ‘perubahan’ seperti yang dicanangkan?




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline