Lihat ke Halaman Asli

Yunus Wanimbo

Mahasiswa

Stigma Akar Kekerasan Papua yang Menyesatkan

Diperbarui: 9 September 2021   14:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumen pribadi

Stigma tentang berkembangnnya isu kolonialisme tentang permasalahan Provinsi Papua dan Papua Barat yang dihadapi selama ini menunjukkan eskalasi yang memanas dengan adanya penyerangan Pos TNI yang dilakukan oleh kelompok Sparatis Papua dan tak hanya itu dari gerakan Politik papua yang dilakukan oleh para pendukung sebagian kecil kemerdekaan West Papua menyuarakan untuk kemerdekaan Papua.

Pihak-pihak yang seperti ini yang seringkali menyulut bara di tengah-tengah kedamain ditanah papua apalagi papua saat ini sedang menunjukkan perkembangan yang signifikan dengan berbagai pembanguan infrastruktur penopang kemajuan ekonomi saat ini terlebih juga mempromosikan diri akan kemajuan daerahnya. 

Bahkan ajang pesta pekan olah raga (PON) akan digelar di papua dan papuabarat . oleh karenanya pihak-pihak yang ingin memprovokasi dengan ajakan memecah belah persatuan yang harus segera diwaspadai, bahkan isu yang dikembangkan selama ini mengenai akar Sejarah Kekerasan Negara Di Papua bahwa Papua diacuhkan oleh pemerintah, maka anggapan tersebut adalah salah besar.

Jalur penyelesaian persoalan selalui di upayakan bahkan pemerintah bertindak tegas kepada tersangka ujaran kebencian terhadap Papua. 

Namun demikian kelompok sparatis selalu melakukan akisi kekejian dan kekerasan terhadap masyarakat sipil yang tidak berdosa tidak bisa dipungkiri aparat diterjunkan untuk mengatasi gangguan keamanan, bahkan masyarakat papua merasa terlindungi dengan adanya kehadiran apparat TNI-Polri, sehingga sampai saat ini kondisi Papua terus semakin baik.

Kehadiran kelompok Sparatis Papua selama ini sangat menghambat pembangun. KSP papua sangat mencederai demokrasi, mereka hanya ingin meraih tujuan sempit di luar koridor demokrasi. Apa yang dilakukan kelompok Sparatis papua sangat tidak berkontribusi, dan memecah belah.

Namun demikian masyarakat Indonesia tetap mencintainya adat budaya masyarakat papua. Karena mereka sadar bahwa masyarakat papua merupakan saudara sebangsa dan setanah air. 

Oleh karenanya jika ada yang memprovokasi bahwa Papua dijajah oleh Indonesia dan harus memerdekakan diri anggapan demikian adalah salah besar.

Apalagi pemerintah terus berupaya memberi jalan terbaik bagi Papua misal dengan pengembangan kawasan adat, menampung aspirasi untuk usul pemekaran daerah baru. Dengan otonomi khusus semua peluang menjadi terbuka.

Papua dan Papua Barat sendiri ada program otonomi khusus yang sudah berjalan bertahun-tahun. Dengan adanya diistimewaan seperti ini membuat masyarakat papua memiliki calon Gubernur dan Walikota dari warga asli Papua, serta berhak mendapat kucuran dana untuk membangun wilayahnya. Sehingga papua sampai dengan saat ini saat ini sudah semakin maju dan berkembang, bahkan di Mimika situasinya bagaikan kota metropolitan.

Sampai kapanpun Papua akan selalu menjadi bagian dari negara kesatuan republic Indonesia yang tak akan terpisahkan. Untuk itu dihimbau bagi masyarakat papua pada umumnya untuk tidak mudah terprovokasi ajakan  oleh pra pendukung kemerdekaan West Papua. Karena papua telah sah dan sudah menjadi bagian dari NKRI sejak referendum PBB tahun 1969.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline