Kesepian atau loneliness adalah keadaan atau pengalaman subjektif seseorang dimana merasakan perasaan negatif berupa hampa atau kosong juga perasaan terasing yang diakibatkan melalui berbagai faktor. Kesepian dapat dirasakan oleh semua orang tanpa terkecuali. Selain itu, kesepian bukan berarti orang yang mengalaminya itu sendiri. Terkadang orang yang memiliki atau sedang menjalin relasi pun juga dapat mengalami kesepian.
Penyebab terjadinya kesepian ini dapat terjadi melalui faktor internal dan eksternal. Faktor internal yang memengaruhi kesepian tidaknya seseorang adalah self-esteem yang rendah. Self-esteem adalah pikiran, perasaan atau pun pandangan seseorang terhadap dirinya sendiri. Hal ini tentu sangat berpengaruh apabila seseorang memandang dirinya secara negatif yang tentu akan memicu sikap menarik diri dari interaksi sosial yang ada. Sedangkan, faktor eksternal yang memengaruhi seseorang mengalami kesepian adalah keadaan sosial di lingkungan sekitar. Salah satu faktor eksternal yang begitu kuat ialah terjadinya pandemic coronavirus yang melanda hampir seluruh belahan dunia.
Dalam survey yang dilakukan oleh Into The Light dan Change.org terkait kesehatan mental masyarakat Indonesia, sebanyak 98% responden survey tersebut mengalami kesepian selama masa pandemi. Adanya isolasi mandiri membuat interaksi sosial begitu minim. Di sisi lain, dalam sebuah kasus yang di paparkan dalam Jawa Pos, di daerah Kab. Gunung Kidul, banyaknya kasus bunuh diri terjadi disebabkan oleh karena kesepian. Selain itu, kualitas relasi yang kurang baik dapat menyebabkan seseorang dapat mengalami ketidakpuasan dalam berelasi sosial. Jadi, walaupun memiliki teman sekali pun, kurangnya kualitas relasi tentu juga membuat seseorang mengalami kesepian. Hal ini tentu dapat menjadi perhatian bahwa kesepian dapat menjadi perhatian dalam public health concern di dalam masyarakat.
Kesepian memiliki banyak dampak yang berpengaruh kuat dalam kesehatan mental seseorang. Kesepian dapat memicu stress dan depresi sehingga keseharian terasa begitu sulit. Kesepian pada orang yang memiliki self-esteem rendah juga bisa menyebabkan seseorang menarik diri dari interaksi sosial yang ada. Tidak hanya dari segi mental dan emosi, kesepian juga dapat memengaruhi kesehatan sistem saraf. Lebih buruk lagi, apabila stress dan depresi serta berbagai dampak kesepian ini tidak diolah, akan memicu keinginan bunuh diri yang tentu menyebabkan kematian.
Kesepian memang bukanlah hal baru dalam masyarakat. Bahkan mungkin saat ini banyak orang sedang mengalaminya secara langsung. Namun, walaupun sudah biasa, bukan berarti kesepian ini dapat diabaikan begitu saja. Ada baiknya kesepian ini diolah agar menghasilkan hal yang lebih positif. Cara yang baik untuk mengolah kesepian adalah mulai dari diri sendiri. Cobalah untuk menjalin relasi dengan sesama. Jangan takut. Selain itu, mendekatkan diri kepada Tuhan juga menjadi hal yang baik untuk menguatkan diri menjalin relasi dengan sesama. Semua kembali kepada diri setiap orang masing-masing.
Sumber :
- https://www.liputan6.com/health/read/4870837/kesepian-selama-pandemi-picu-stres-bahkan-depresi-bagaimana-bisa (diakses 3 September 2022)
- https://www.kajianpustaka.com/2019/08/pengertian-aspek-dan-penyebab-kesepian.html (diakses 3 September 2022)
- https://superyou.co.id/blog/gayahidup/apa-itu-self-esteem/ (diakses 3 September 2022)
- https://www.jawapos.com/jpg-today/13/07/2018/pemkab-gunungkidul-mereka-yang-bunuh-diri-karena-kesepian/ (diakses 3 September 2022)
- https://id.pinterest.com/pin/20266267064867090/
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H