Lihat ke Halaman Asli

Albert Christianto

follow me @albertchristianto13

4 Kesalahan Umum Pelaku E-Commerce Start-Up

Diperbarui: 12 Juni 2017   09:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Inovasi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Jcomp

Halo para sobat bisnis di seluruh tanah air. Pada kesempatan ini, saya akan memberikan sebuah sharing mengenaibeberapa kesalahan umum yang dilakukan oleh para pelaku bisnis e-commerce pemula.

Pada dasarnya, e-commerce dapat membantu kita semua dalam mengembangkan potensi pasar jika dibandingkan dengan bisnis offline atau konvensional. E-commerce dapat menjadi sebuah alat atau jalan bagi para pelaku bisnis konvensional untuk meluaskan target market dari usaha yang dijalankannya. Namun pada kenyataannya banyak pula para pebisnisstart-up e-commerce yang gagal dalam mengembangkan jaringan target marketnya.

Di sisi lain, banyak juga para pelaku bisnis online yang mengaku jualan online tetapi tidak begitu mengerti cara-cara yang tepat dalam berjualan secara online. Mayoritas dari orang-orang tersebut hanya posting di sosial media seperti Facebook, Instagram, dll. dan berharap produk jualannya dapat dilihat oleh rekan atau teman yang ada di sosial media tersebut. Sebuah paradigma yang "menjatuhkan" potensi dari sebuah bisnis online.

Beberapa kesalahan umum yang dilakukan oleh para pebisnis e-commerce start-up antara lain:

1. Buta akan social media marketing

Hal ini merupakan salah satu penyebab "stagnansi" dari penjualan secara online melalui sosial media seperti Facebook, Instagram, dll. Kebanyakan dari penjual yang memakai sosial media sebagai alat masih belum mengerti akan cara yang tepat dalam memasarkan produk.

2. Tidak mampu menjaga komitmen

Seperti yang telah saya katakan di artikel sebelumnya, untuk menjalankan sebuah bisnis online ataupun e-commerce sangatlah membutuhkan tingkat komitmen yang tinggi. Komitmen yang pada akhirnya akan berubah menjadi sebuah kegiatan rutinitas seperti foto produk, upload foto, tulis caption yang menarik, memberikan dimensi produk, customer caring, packing produk, hingga mengirimkan ke pihak ekspedisi.

3. Tidak melakukan market research terhadap kompetitor

Sama seperti ketika kita mendirikan sebuah bisnis secara konvensional. Poin pertama yang harus dilakukan pastinya adalah melakukan research terhadap kompetitor. Jangan sampai anda nekat untuk melakukan sebuah bisnis yang sudah ramai kompetitor, kecuali anda sudah memiliki "advantage" dalam menjalankan bisnis tsb. Advantage yang dimaksud adalah anda sangat yakin bahwa bisnis yang akan anda jalankan memiliki nilai lebih dari kompetitor yang ada.

4. Tidak menemukan partner bisnis yang tepat

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline