Lihat ke Halaman Asli

Hosea

Mahasiswa Akuntansi | Peniqmat Sepakbola | Disela Semester

Mengenal Peran Pemain Half-Back dalam Sepak Bola Era Modern

Diperbarui: 17 Januari 2021   09:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Half-Back / olahan pribadi

Sepakbola semakin berkembang dari luar dan juga dalam lapangan. Sepakbola sudah bisa disebut sebagai komoditas yang tampak memberi keuntungan bagi para investor. Melihat ke dalam lapangan, perkembangan juga terlihat dari semakin kompleksnya sistem bermain bagi tim maupun pemain secara individu. 

Yang paling tampak terlihat adalah peran pemain di lapangan yang seolah tidak terlihat tapi sebenarnya ada. Pemosisian diri bagi pemain tidak berarti hanya asal-asalan berlari, yang pasti mereka sudah memiliki peran yang diemban guna memberi banyak ruang, peluang dan gol bagi timnya sendiri. 

Bahasan awal mengenai peran dimulai dengan posisi yang sudah cukup sering digunakan oleh beberapa klub saat ini, yaitu Half-Back. Tim-tim berkelas macam Real Madrid dan FC Barcelona pun kerap memanfaatkan dan memberikan peran ini kepada beberapa pemainnya karena dapat mendukung sistem permainan tim.

BACA JUGA: Andriy Lunin: Menanti Kesempatan dari Zidane

Walaupun disebut Half-Back, tapi peran ini bukan cenderung ada pada posisi Bek, justru lebih kepada pemain berposisi Gelandang Bertahan. Di samping peran ini sebenarnya posisi Gelandang Bertahan masih berpotensi untuk mendapatkan peran yang lain, tidak hanya sebagai Half-Back. Namun, bila secara khusus peran Half-Back ini membuat Gelandang Bertahan lebih cenderung untuk fokus dalam bertahan (50% Defender 50% Gelandang). 

Maka dari itu, penempatan posisi untuk pemain dengan peran Half-Back ini ada di antara kedua Bek Tengah. Pada polanya, akan terlihat bahwa Bek tengah lebih memosisikan diri di depan Half-Back. Jadi Half-Back akan berada sebagai pemain paling belakang, dan juga karena posisinya adalah Gelandang Bertahan pemain dengan peran ini berhak memulai serangan dari bawah.

Penempatan posisi Half-Back / olahan pribadi

Peran ini bermanfaat juga bagi sebuah tim yang memiliki Fullback (Kiri dan Kanan) ofensif atau kerap maju ke depan, seperti contohnya Liverpool dengan Trent Arnold dan Andrew Robertson. Sehingga saat Half-Back turun dan Fullback naik, posisi di belakang tidak kalah jumlah dan masih dibilang cukup untuk menahan bila ada serangan balik dari lawan.

BACA JUGA: 7 Kiper Liga 1 Yang Harusnya Bisa Berkarier di Luar Negeri

Peran ini setidaknya harus memiliki beberapa atribut untuk mendukung permainannya bisa lebih baik. Yang pertama, bisa marking lawan dengan baik, karena memiliki tugas bertahan menjadikan Half-Back harus bisa fokus pada keahlian dalam penjagaan. Peran ini juga menuntut untuk terus berada di posisi belakang dan sangat jarang memanfaatkan ruang untuk maju ke depan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline