Lihat ke Halaman Asli

Mengapa Orang Tidak Suka dengan Polri-TNI ?

Diperbarui: 26 Juni 2015   05:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bulutangkis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Vladislav Vasnetsov

Ada tiga alasan yang menyebabkan orang atau kelompok membenci Polri-TNI, yaitu :

Pertama, orang yang pernah dirugikan oleh oknum Polri-TNI, antara lain masalah asmara ; masalah harta ; masalah harga diri ; serta masalah salah-paham.

Kedua, orang yang pernah mendaftar menjadi anggota Polri-TNI namun tidak diterima karena tidak sesuai dengan persyaratan standar Polri-TNI.

Ketiga, orang yang ingin merongrong kewibawaan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), antara lain orang atau kelompok yang ingin berbuat makar atau berontak ; orang atau kelompok yang ingin memaksa orang lain untuk berbuat makar atau berontak ; orang atau kelompok yang ingin berbuat criminal namun tidak ingin ditangkap ; serta orang atau kelompok yang telah menerima bantuan bersyarat dari negara asing yang ingin menguasai sebagian atau seluruh wilayah NKRI.

Ketiga buah alasan tersebut bisa berdiri sendiri dan bisa pula menyatu dalam sebuah grand scenario.

Jika alasan pertama yang terjadi, tentunya orang atau kelompok yang merasa dirugikan akan terobati hatinya apabila hukum positif ditegakkan.

Jika alasan kedua yang terjadi, orang yang tidak diterima menjadi anggota Polri-TNI akan terobati hatinya apabila diterima menjadi anggota Polri-TNI walaupun dengan cara yang tidak sah (berdasarkan kolusi, nepotisme dan belas kasih).

Jika alasan ketiga yang terjadi, orang atau kelompok yang ingin merongrong kewibawaan NKRI tidak akan pernah puas sebelum tujuan akhir makar atau pemberontakannya tercapai.Orang atau kelompok ketiga inilah yang paling berbahaya karena bisa mempengaruhi orang atau kelompok pertama dan kedua untuk senantiasa membenci Polri-TNI.

Yang menjadi permasalahan dari sejak dulu hingga sekarang adalah pepatah “MA2M“ (Mana Ada Maling Mengaku).

Dalam artikel ini saya tidak perlu menyebut satu-persatu orang atau kelompok yang masuk katagori ketiga karena tidak etis rasanya, dan saya yakin para Kompasioner juga sudah tahu siapa orang atau kelompok-kelompok yang masuk katagori tersebut.

Semoga kita senantiasa waspada dalam memandang diri dan lingkungan kita sehingga Negara Kesatuan Republik Indonesia yang kita cintai ini tetap kokoh dan terjaga kewibawaannya.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline