Memaknai tapak perjalanan. Setiap pemaknaan akan terus terjadi saat sebuah perjalanan selalu menemukan arti.
Mencoba memaknai ulang lagi sebuah perjalanan. Selamat menikmati tulisan sederhana, sesederhana nyebat ditemani kopi tubruk pagi hari.
"Hentikan" sejenak aktivitas serius
8 November lalu saya mencoba memaknai ulang perjalanan bertambahnya usia tua berdasarkan angka. Tentu ini semacam muhasabah sederhanaya introspeksi tahunan di mana jatah usia masih ada dan patut disyukuri.
Cara saya menguarai sebuah perjelanan sederhana. Hanya dengan gorengan dan sewa PES lalu bermain game bola bersama kerabat sekitar.
Sengaja dua atau tiga hari lalu tidak menggores pena. Karena memang sejenak untuk jeda. Istrahat untuk mengembalikan semangat lagi.
Mengurai semangat lagi
Tidak untuk membalaskan dendam atau pelampiasan pada diri yang lelah dalam mengarungi hari-hari. Tapi iya juga sih main PES sangan merilis stress hehehe.
Namun yang terpenting apapun aktifitasnya kita hanya perlu mengurai semangat kita lagi. Bisa jadi hari ini, kemarin bahkan nanti ada letih dan mengurainya dalah pilihan terbaik. Menjadikan hari lebih memiliki arti.
Sebuah hadiah untuk perjalanan
Perjalanan teruarai kembali bukan soal semakin tua. Saya ingin mencoba melihatnya sebagaimana proses daur ulang sampah.
Iya daur ulang sampah. Perjalanan ketika di urai lagi maka ia akan bisa dimanfaatkan kembali bahkan memberikan manfaat lebih dari sekedar daur ulang sampah itu sendiri.
Tersenyumlah dan urai lagi langkah perjalanan. Ebit G. Ade dalam lirik lagunya, "Berusahalah agar Dia selalu tersenyum".