Lihat ke Halaman Asli

Albar Rahman

Lecturer, Editor, Writer and Founder of sisipagi.com

Alam Demokrasi, Kritik dan Suara Nurani

Diperbarui: 20 Januari 2025   10:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sisipagi.com

Alam demokrasi adalah keharusan lahirnya kritik. Karena memang adanya suara lantang akan bunyi keras dari para pemikir, pemerhati, aktivis hingga intelektual yang masih merawat sentimental mereak.

Suara itu lama sudah tak dengar dari kampus ke kampus. Suara kritis itu sebaiknya diterjemahkan oleh penguasa sebagai suara nurani. Untuknya jangan tirani!

HAM dan Kritikus

Sebuah ironi jika negara demokrasi tidak menghargai dan mengejawantahkan kebebasan. Sebuah kritik seringkali dianggap makar.

Banyak kritikus akhirnya harus berhadapan dengan laporan kepolisian. Hal ini sangatlah tidak produktif.

Alam demokrasi secara legal dan perundangan menjamin bahwa Hak Asasi Manusia dilindungi oleh negara. Ketika memang pernah terjadi dan akan terjadi pelanggaran HAM maka ini jadi pekerjaan rumah yang serius bagi sebuah negara dan bangsa.

Biarkan nurani bersuara

Maka mearawat ingatan dan sejarah akan masa lalu begitu penting di alam demokrasi. Alexandra Bhona dalam buku The Politics Memory: Transitional Justice Democratizing Societies, menjelaskan bahwa keberlangsungan sebuah demokrasi itu tentang bagaimana kita merawat sebuah ingatan peristiwa penting yang terjadi. Dalam hal ini termasuk masalah prahara dan pelanggaran HAM yang terjadi sebagai sebuah catatan sejarah penting.

Tentu di setiap negara termasuk di ngeri kita sendiri terjadi banyak pelangaran HAM. Suara kritis di alam demokrasi selalu bunyi dan ada. Pembungkaman rezim kepada mereka yang kritis pun terjadi.

Harapan dari perhelatan Pemilu per 5 tahun

Ada sebuah asa pada penyelenggaraan pemilu misal. Kita hanya bisa berharap setiap di selenggarakan pemilu tiap lima tahunnya. Selalu menghasilkan pemimpin yang benar-benar demokratis.

Tidak ada lagi pembungkaman suara. Mereka yang bersuara harus dipersepsikan sebagai bagian dari anak bangsa yang teramat mencintai negeri.

Tentu setiap anak bangsa beda-beda dalam menampilkan cinta pada negeri baik dengan prestasi maupun menjadi kritis untuk bangunan sebuah peradaban negri yang lebih baik.

Alam Demokrasi yang Sehat

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline