Lihat ke Halaman Asli

Albar Rahman

Lecturer, Editor, Writer and Founder of sisipagi.com

Jumat-Rabiul Awwal: Tentang Sebuah Syafaat

Diperbarui: 13 September 2024   17:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Inisiatif orp

Mendung cuaca tapi tak temaram, nuansnya bahagia lagi berkah tersirat amat kuat. 

Ya Jumat itu tidak hanya "keramat" tapi ia pengabul hajat. 

Hati kian berdoa semoga segala niat baik, segala permintaan tulus di dinding doa terkabul erat. 

Lalu memeluk Rabiul Awwal, sejarah awal dimana kemuliaan bermula. 

Baginda Muhammad SAW lahir membawa berkah untuk semesta. 

Baginda SAW hadir dengan cinta, memberi pesan akan panji-panji kemuliaan. 

Walau hujatan, tamparan dan lemparan ludah diterimanya tanpa dendam justru hanya doa tulus terbalaskan. 

Saat Baginda SAW pun pergi, sang pecinta ini pergi dengan cinta pula. 

Tak dipanggil anak dan istrinya, yang terucap dibibirnya 3 kali berulang ummati. 

Sang pecinta itu memanggil kita ummatnya. Coba betapa rindunya kita, apatah lagi si hina penggores tinta kali ini. Rindu nian pada sosok pecinta itu.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline