Lihat ke Halaman Asli

Albar Rahman

Lecturer, Editor, Writer and Founder of sisipagi.com

Bertahan (2)

Diperbarui: 1 Februari 2024   20:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sisipagi.com

Tidak peduli seberapa sulitnya permasalahan yang kita hadapi sebagai umat manusia, keyakinan bahwa ada Tuhan yang Maha Besar tetap teguh. Bagi umat Muslim, kepercayaan pada keesaan Allah dan kebesaran-Nya yang tak tertandingi sangat kuat.

Inilah sebabnya mengapa doa dan usaha dalam menghadapi segala rintangan harus saling bersinergi seperti dua sayap yang tidak dapat dipisahkan. Langkah mulia ini menggambarkan bahwa usaha tanpa doa ibarat kebutaan dan kegilaan.

Namun, perlu diingat, doa tanpa usaha hanyalah kutukan mantra yang bisa membuat diri semakin terpuruk. Usaha di sini bukan sekadar ketekunan tanpa henti, melainkan kepasrahan yang tinggi tanpa menyerah, bertahan dengan cara terbaik yang menyehatkan baik tubuh maupun pikiran kita.

Ketika peristiwa cinta dan cita-cita menyatu, yang tersisa hanyalah semangat untuk saling menatap hati lebih dalam.


Ketika cinta, cita-cita, dan harapan menyatu dalam satu kesatuan, saya dan pasangan saya belajar untuk bertahan dan berserah diri sambil berdoa menghadapi masalah. Sebesar apapun masalahnya, tak jarang air mata tumpah, namun kami percaya bahwa setiap tetes air mata adalah tabungan kebahagiaan.

Saat kami bersama-sama meratapi kesulitan, tatapan dan pelukan menjadi kekuatan. Meskipun air mata mengalir deras, hangatnya cinta terasa di antara kami. Meski terpuruk, kami masih memiliki misi dan cita-cita yang perlu dikejar. Hidup harus terus berjalan, dan kami memilih untuk bertahan dan terus berjuang.

Biarkan benteng "abadi" kita kokoh


Saat waktu untuk menunaikan ibadah tiba, sore yang mendung memberikan kesan tersendiri. Air wudhu yang sejuk dan sajadah yang lembut menjadi saksi ketika air mata menyirami kokohnya benteng cinta kami.

"Setelah kesulitan ada kemudahan" -- arti dari ayat suci tersebut menghujam tajam ke hati saat kami melaksanakan shalat maghrib. Isyarat bahwa malam itu akan menguji cinta kami dengan kesulitan yang tak terduga.

Malam yang dianggap mencekam oleh kekasih hati kami, menghancurkan hati kami. Namun, kami yakin bahwa ujian ini akan menjadi benteng yang memperkokoh cinta kami. Semakin dekat dengan kesulitan, semakin dekat pula dengan kemudahan dan kebahagiaan yang kami cita-citakan.

Doa sebelum malam yang mencekam begitu syahdu, getar bibir yang basah membawa kami tersentuh oleh rahmat Ilahi. Dalam khusyuk hati, kami meminta pertolongan pada Maha Kuasa Tuhan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline