Berkaca pada rentetan sejarah peradaban dunia. Islam pernah menguasai peradaban. Dimulai dari perdaban ilmu dan melek pada aksara tentunya. Ini keniscayaan!
Tercatat selama ratusan tahun konstantinopel tepatnya Andalusia dan daratan Erorpa lainnya dibawah kekuasaan kerajaan dinasti Turki Utsmani. Eropa dan belahan bumi lain tercerahkan dengan ilmuan-ilmuan alias cendikiawan muslim kala itu.
Sebut saja Ibnu Sina yang lebih dikenal Avisiena oleh sebutan lidah orang Eropa, kitab kedokteran karyanya masih jadi rujukan hingga kini. Karya hebat ini lahir bukan saja karna ia banyak membaca lalu terus meneliti tanpa henti dan ternyata usut punya usut Al- Qur'an di dadanya telah mengkristal sejak ia belia.
Al- Qur'an jadi pedoman perjalanan literasi serta keilmuannya. Dan generasi sezaman dengan ibnu Sina sangatlah lumrah bisa menghafal Al-Quran sejak usia 7 tahun.
Lanjut, begitupun dengan ilmuan lainnya. Hadir seorang ilmuan filsafat dikenal sebagai bapak sosiologi. Ibn Khaldun, dimana tulisannya mewarnai perjalanan dan pengembangan dispilin ilmu diseluruh dunia.
Kitab Muqaddimah hasil dari karya tangan dan pikiran ibn Khaldun digunakan sebagai rujukan ilmu sosial baik hukum tata negara hingga pendekatan sosial mengahadapi kultur manusia. Hingga kini tulisan ini masih jadi rujukan oleh sosiolog dunia dimanapun.
Banyak banget ilmuan lain di masa kejayaan Islam yang berhasil mencerahkan peradaban hingga kini. Bukankah ini adalah pengamalan pada surah yang pertama diwahyukan kepada Muhammad SAW (al- Alaq) di ayat pertama tentang arti penting membaca?
Refleksi panjang pada surah pertama yang turun ini. Tentan perintah membaca. Iqro! Dalam kaidah arab ini adalah kata perintah diartikan Iqro maka bacalah.
Ditengah krisis budaya baca pada artikel yang pernah saya tulis berjudul "Krisis budaya baca dan Ringkihya penulis" dengan menampilkan paparan bahwa membaca masih jadi PR bagi negri ini. Semoga refleksi di atas mampu mengetuk hati kita semua. Memahami arti penting membaca itu sendiri.
Semoga lahir lagi cendikiawan yang tak kalah hebatnya dengan cendikiawan yang pernah lahir di masa lalu kala itu islam mewarnai peradaban. Memperbaiki peradaban rusaknya tatanan manusia baik individu hingga negara dan kerajaan2 yang ada.