Ketika mahasiswa mengalami demam saat ujian, dampaknya terhadap hasil ujian dan psikologi pendidikan mereka dapat sangat signifikan. Demam tidak hanya mempengaruhi kondisi fisik, tetapi juga dapat mengganggu kinerja mental dan emosional mahasiswa. Berikut adalah analisis mengenai dampak tersebut:
Dampak Fisik dan Kognitif
Demam sering kali disertai dengan gejala seperti kelelahan, sakit kepala, dan kesulitan berkonsentrasi. Dalam situasi ujian, kondisi fisik yang tidak optimal ini dapat menghambat kemampuan mahasiswa untuk berpikir jernih dan menyelesaikan soal-soal dengan baik. Penelitian menunjukkan bahwa ketika mahasiswa merasa tidak sehat, mereka cenderung mengalami penurunan performa akademik yang signifikan.
Kecemasan dan Stres
Kondisi demam dapat menambah kecemasan yang sudah ada. Mahasiswa mungkin merasa khawatir tentang hasil ujian mereka, terutama jika mereka tidak dapat memberikan performa terbaik. Kecemasan ini bisa menjadi lingkaran setan; semakin mereka cemas, semakin sulit bagi mereka untuk fokus, yang pada gilirannya dapat memperburuk hasil ujian.
Perasaan Tidak Berdaya
Mahasiswa yang sakit mungkin merasa tidak berdaya atau putus asa ketika menghadapi ujian. Mereka mungkin meragukan kemampuan diri dan merasa tertekan karena tidak bisa berpartisipasi secara maksimal dalam ujian. Hal ini dapat menurunkan motivasi belajar di masa depan dan menyebabkan perasaan negatif terhadap pendidikan secara keseluruhan.
Dampak Jangka Panjang
Dampak dari demam saat ujian tidak hanya terbatas pada hasil ujian itu sendiri. Jika pengalaman ini sering terjadi, mahasiswa mungkin mengembangkan ketidakpercayaan diri dalam kemampuan akademik mereka, yang dapat mempengaruhi sikap mereka terhadap belajar dan pendidikan di masa mendatang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H