Lihat ke Halaman Asli

albarian risto gunarto

saya datang saya lihat saya lalui saya tulis

Gagal Syahdu di Gunung Ungaran (Ramainya Pendakian Via BC Perantunan)

Diperbarui: 31 Mei 2024   01:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pemandangan Punggung Naga Gunung Ungaran (dok.pri)

Gunung Ungaran Gunung Sejuta Umat

Sejuta Pendaki (dok.pri)

Menuju Base Camp Perantunan

BC Perantuan saat siang (dok.pri)

Jam menunjukkan 20.30 WIB ketika elf yang kami (Tim ASPALA) tumpangi memasuki gerbang tol. Untuk menyusuri Jalan Tol Trans Jawa menuju ke barat bukan untuk mengambil kitab suci, tapi menuju Exit Tol Bawen kemudian lewat Ambarawa menuju BC Perantunan Gunung Ungaran.

Di dalam kendaraan semuanya kompak tertidur pulas, kecapekan akibat seharian bekerja. Karena memang hari keberangkatan kami bebarengan dengan malam Long Week End Hari Raya Waisak. Selain itu, driver elfnya juga enak membawa kendaraan jadi terasa nyaman.

Sesuai panduan keamanan berkendara di jalan tol yang wajib untuk istirahat tiap dua jam, kami berhenti di rest area Km 519 B memberikan waktu para penumpang dan driver untuk ngopi, ke kamar mandi dan meluruskan kaki. Saya sendiri sambil ngopi memesan juga mie goreng, untuk karboloading. Saya paksakan karbo loading jauh sebelum waktu pendakian, teringat di Merbabu yang saya muntah ditengah jalan karena makan berat sesaat sebelum berangkat.

Setelah 1 jam istirahat atau sekira jam 23.00 kami kembali bergerak menuju Pintu Tol Bawen. Walaupun long week end tapi kendaraan belum terlalu padat pada malam itu. Kami pun kembali terlelap di dalam kendaraan.

Saya terbangun ketika mobil terasa berjalan tersendat, ternyata sudah memasuki perkotaan Ambarawa. Kendaraan berjalan melambat sesekali berhenti karena sedang ada buyaran/bubaran pengajian.

Sesuai map, kami kembali melanjutkan perjalanan menuju Bandungan, tempat yang identik dengan hiburan malam. Tapi kami bukan kesitu, masih naik lagi melewati jalan menanjak tajam yang semakin keatas, lebar jalannya semakin sempit. 

Tepat di ujung jalan, ada tulisan parkir mobil di kekiri, kami sampai di Parkiran mobil BC Perantunan. Mobil tidak bisa naik sampai di BC, harus parkir di tempat parkir lapangan voli dekat kuburan. Untuk elf malah harus parkir dibawah, disitu hanya drop penumpang setelah itu kembali turun. Sedangkan sepeda motor bisa parkir di parkiran BC.

Hilangnya Rasa Kantuk Dan Perubahan Rencana

Rumah Kayu saat siang (dok.pri)

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline