Lihat ke Halaman Asli

albarian risto gunarto

saya datang saya lihat saya lalui saya tulis

Terkenang Menyantap Bakmi Godog di Warung Mbah Pujo Saat Gerimis

Diperbarui: 10 November 2022   16:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

bakmi godog (dok.pri)

Tidak sengaja menemukan tempat makan yang eksotik ini. Dalam sebuah perjalanan suci menuju ke barat.  Dibawah hujan yang terus mengiringi kami bahkan sejak mobil yang kami tumpangi belum keluar dari garasi.

Selepas Klaten dan beberapa menit sebelum masuk kawasan prambanan, kami berniat untuk sekedar melepaskan penat dengan berhenti di Indomaret. Istirahat sebentar setelah melalui Tol Trans Jawa dari Pintu Tol Bandar sampai di Pintu Tol Kartasura kemudian menyusuri jalan nasional Solo-Jogja.

Ketika kendaraan menepi karena ada plang papan nama minimarket modern berwarna biru.  Ada papan nama lain, kecil berwarna kuning dan ada kendaraan berhenti lebih menarik untuk disinggahi. Papan nama bertuliskan Warung Bakmi Jowo memang kami cari sejak para penumpang terbangun di Klaten kota.

warna kuning (dok.pri)

Kuliner ini yang selalu menarik terutama si Bunda, yang kepengen mencicipi rasa bakmi jowo. Saya juga pengen sebenarnya, tapi karena sudah beberapa minggu menjalankan diet OCD untuk mengecilkan perut, tidak merasa membutuhkan makan malam.

Ketika turun dari mobil, saya punya pikiran jelek "wah bakalan mahal ini" he he he. Karena biasanya harga makanan di dekat tempat wisata diatas standar. Ketika kami masuk, sudah ada beberapa rombongan yang sudah makan duluan disitu. Warung makan sekaligus ruang tamu sebuah rumah dengan meja dan kursi kayu sebagai tempat makannya. Bahkan yang menarik ada dipan yang bisa dijadikan lesehan.

Ketika melihat menu makanan yang ada di dinding rumah, saya menyesal sudah berprasangka buruk. Ternyata harga makanannya hanya Rp 15.000,- an dan minumannya bervariasi antara Rp 3.000 sampai Rp 5.000,- saja.

harga yang sangat bersahabat (dok.pri)

Mbak yang jadi pelayan segera menghampiri kami, setelah sebelumnya mempersilakan untuk "pinarak". Dengan duduk, menawarkan kami makan apa. Sangat sabar, tidak seperti pelayan pada umumnya yang menulis pesanan sambil berdiri. Sangat ramah, memperlakukan para pembeli seperti saudara yang datang bertamu.  Kami sangat terkesan dengan penyambutan ini.

Karena sejak awal sudah pengen merasakan Bakmi Jowo, ya itulah yang menjadi pesanan sebagian besar. Selain itu juga memesan nasi goreng. Saya terpaksa buka jendela diet malam itu, tergoda bakmi godok.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline