Lihat ke Halaman Asli

MUHAMMAD NABIL ALBANI

22107030035 [Mahasiswa Aktif UIN Sunan Kalijaga]

Keunikan Tradisi 17-an di Desa Buntalan Wetan, Pesta Rakyat Menangkap Lele di Sawah

Diperbarui: 13 Agustus 2024   11:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(Sumber gambar : dokpri)

Menyambut hari kemerdekaan Indonesia yang ke-79, banyak desa-desa dari Sabang sampai Merauke memeriahkan dengan berbagai cara. Seperti halnya yang dilakukan pada Desa Buntalan RT007/RW013, Sidoagung, Godean, Sleman. Dimana merayakan hari kemerdekaan Indonesia dengan cara yang unik dan meriah. 

Perayaan tersebut diawali dengan beberapa kategori lomba anak-anak, ibu-ibu hingga bapak-bapak. Selain itu, pesta rakyat yang paling dinantikan adalah menangkap lele di Sawah dengan tangan yang dihadiri oleh seluruh warga Desa Buntalan.

Pesta rakyat menangkap lele di Sawah ini memang menjadi andalan bagi warga Desa Buntalan untuk memeriahkan acara 17 Agustus. Pesta rakyat ini tidak hanya sekedar hiburan semata bagi para warga tetapi kegiatan ini mencerminkan semangat kebersamaan, ajang untuk bersosialisasi antara warga satu sama lain, kerja sama, dan menciptakan suasana keceriaan.

Persiapan sebelum kegiatan tangkap lele dimulai, panitia yang terdiri dari bapak-bapak dan pemuda/pemudi Buntalan Wetan akan mengadakan rapat untuk menentukan tanggal dan tempat. Panitia berkomunikasi dengan pemilik sawah untuk dibajak dan dialiri dengan air untuk keperluan kegiatan ini.

"Sebelum menggunakan tempat (sawah) untuk menangkap lele, Kita (Panitia) selalu meminta izin terlebih dahulu kepada pemilik lahan sawah", kata Candra selaku panitia.

Tradisi ini sudah dijalankan oleh warga Desa Buntalan sejak tahun 2018 untuk memperingati hari kemerdekaan 17 Agustus bangsa Indonesia. Mulai dari anak-anak hingga lansia akan terjun langsung untuk turun ke Sawah menangkap lele. Dengan ukuran air sejengkal di atas mata kaki orang dewasa, hal ini akan menjadi tantangan bagi para warga Desa. 

Selain itu, beberapa peraturan yang telah ditetapkan oleh panitia dari awal, mulai tidak diperbolehkannya menangkap lele memakai jaring, tidak boleh menggunakan kaos tangan, dan tidak boleh menangkap lele dengan pakaian. Semua murni menggunakan tangan sebagai media untuk menangkap lele.

"Kita membeli lele sekitar 86 Kilogram atau kalau dalam jumlah sekitar 500-an ekor lele dari peternak lele, kita punya dana dari serkileran warga", pungkas Candra.

Antusiasme warga Desa dalam menangkap lele ini sangat tinggi, bahkan warga desa lain juga ikut melihat dari bawah tenda yang sudah panitia siapkan. Karena pesta rakyat ini hanya diperuntukkan untuk warga Desa Buntalan. Anak-anak yang turut serta dalam menangkap lele ini akan merasakan pentingnya arti kehidupan bekerjasama dan usaha pantang menyerah.

Dari segi antusiasme warga Desa Buntalan, memunculkan komitmen untuk menjaga dan meneruskan tradisi ini. Mereka percaya bahwa tradisi tersebut tidak hanya sekedar budaya, tetapi juga bagian dari identitas desa yang harus terus dilestarikan untuk generasi berikutnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline