Lihat ke Halaman Asli

Istriku... Ini Wasiatku

Diperbarui: 26 Juni 2015   01:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

istriku...

jarum jam tak henti-henti kabarkan batas

kehidupan tak lain jalan Ilahi

peganglah kuat-kuat imanmu

karena aku tak pernah bisa perkirakan

kapan dan dimana aku lengah

lalai dari kewajibanku

padamu

juga pada Ilahi

karena setiap detak jantung dan denyut nadi adalah ayat tak tersirat

yang harus dibaca

ditafsir

diresapi

istriku...

kutahu aku akan tiada

mungkin hanya nama yang kau ingat

--karena telah berlalu orang-orang yang kucinta

bahkan para utusan Tuhan

tengoklah jejak-jejak orangtua dan para guru

di sana ada ayat bahwa hidup dan mati

bukan punyaku

bukan punyamu

kutahu matamu basah kala ajal tiba

jelajahi relung-relung tak berwaktu

istriku...

ingatlah nafas hanya tanda

hidup sebatas singgah

istriku...

usaplah airmatamu

karena tiada musibah yang paling berat dibandingkan dengan musibah Al-Musthofa

Nabi Muhammad Wa Ahlulbaytihi

Allohumma Sholli Ala Muhammad

Wa Ala Ali Muhammad

istriku...

ingatkanlah

bila suatu hari aku lengah dan lalai

bila suatu hari aku tak amanah

bila suatu hari aku tak sadari dosa-dosaku

istriku...

gumamkanlah bacaan keramat tadi

setiap waktu

saat kau merasakan betapa beratnya menjalani hidup

semuanya harus dijalani

semata-mata karena Allah

istriku...

berdoa dan yakinlah

ini jalan terbaik menuju-Nya

2007




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline