Lihat ke Halaman Asli

Cowok Luar Biasa Keren

Diperbarui: 4 April 2017   18:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Cerpen #2 saya.

Kunjungi juga website saya http://albalkh.com/?p=44

Brian, cowok paling keren dan paling cool sesekolahan, benar-benar orang yang resenya nggak ketolongan! Nyebelin! He is so annoying! Aku sebel sama dia! Banget! Seenaknya saja dia mau mainin aku? Cih!  Jangan harap aku bakal tertipu sama tampang dia!

Alright, aku tahu dia memang keren banget. Otaknya juga pintar, malah termasuk juara kelas. Olahraga? Weits, jangan salah. Dia jago main sepak bola. Oke, aku akui dia memang punya banyak kelebihan yang diidam-idamkan oleh banyak perempuan.

But, satu yang membuat dia mendapat nilai minus dariku. Playboy! Semua cewek cakep, stylish, gaul, dan mentel sudah pernah dia pacari! Yang kuper, rajin baca buku? Sebagian besar juga sudah. Malah aku ragu, mungkin semua sudah dia pacarin. Belum termasuk aku, tentunya. Aku sudah tahu se-playboy apa dirinya. Segala akal bulus dia buat ngerayu cewek juga sudah kudengar dari semua teman-temanku yang sayangnya juga sudah pernah berpacaran dengannya.

Rata-rata cewek yang pacaran sama dia nggak pernah lebih dari tiga bulan. Yang paling singkat hanya satu minggu lebih! Lihat? Tahu sendiri gimana playboynya dia? Dan sekarang dia nembak aku, minta aku jadi cewek dia? Jadi pacar dia? Gila aja kalau aku sampai mau terima. You wish!

Masih kuingat dengan jelas kejadian yang paling memalukan dalam hidupku tadi itu. Kejadian yang benar-benar akan menjadi peristiwa yang mungkin tidak akan pernah terhapus dari ingatanku.

* * *

Ra, aku mau kamu jadi pacarku. Kamu mau kan? Aku cinta sama kamu, Ra. Aku cinta banget sama kamu, dan aku yakin kamu bener-bener cinta sejati aku. True love aku. Aku yakin cuma kamu satu-satunya cewek yang pasti buat aku bertahan sama satu cewek aja! Aku yakin aku nggak bakal playboy lagi kalau jalan sama kamu. Trust me, will you?

Pengakuan Brian yang begitu terang-terangan di kelasku tadi saat istirahat benar-benar memalukan! Dia mengatakan kalimat seperti itu begitu dia memasuki kelasku? Ralat, bukan mengatakan. Melainkan meneriakkan! Dia ini beneran juara ngga sih? Sopan santunnya mana? Apa dia nggak tahu apa dampaknya sama aku kalau dia ngomong gitu? Cewek satu sekolahan bakal musuhin aku! Ya, Tuhan, satu sekolahan!

Gimana, Ra? Kamu mau? tanyanya sambil menatap kedua mataku dalam dengan posisi berlutut ala pangeran-pangeran dari negeri dongeng.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline