Lihat ke Halaman Asli

ALBAHRI

Wiraswasta

I'tikaf dan Problematika Bangsa

Diperbarui: 10 Juni 2018   11:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

10 Terakhir Ramadhan adalah waktu yang utama di bulan Ramadhan, sebagai waktu pamungkas menjelang akhir Ramadhan karena disitu ada berkah seperti awal mulanya turun Al Qur'an "sesungguhnya Kami menurunkannya pada malam yang diberkahi. Sungguh, Kamilah yang memberi peringatan. (Ad Dukhan: 3)

Itulah sebabnya kita dianjurkan membaca terus Al Qur'an agar tetap konek dengan kehidupan kita yang mana Kitab ini telah menjelaskan semua permasalahan yang dihadapi manusia beserta solusinya.

....Tidak lengah sedikit pun dari pengetahuan Tuhanmu biarpun sebesar zarrah, baik di bumi ataupun di langit. Tidak ada sesuatu yang lebih kecil dan yang lebih besar daripada itu, melainkan semua tercatat dalam Kitab yang nyata. (Yunus: 61)

Tidak ada sesuatupun yang kami alfakan di dalam Al Kitab ... (Al An'am: 32)

Setiap bencana yang menimpa di bumi dan yang menimpa dirimu sendiri, semuanya telah tertulis dalam Kitab sebelum Kami mewujudkannya... (Al Hadid: 22)

Ramadhan hanya sekali dalam setahun, sejenak berhenti dari hiruk pikuk dunia, mengembalikan keseimbangan yang mungkin jauh dari nilai-nilai kebenaran Ilahi yang memang kita terlahir fitrah, selama setahun pasti manusia punya khilaf dan kesalahan, itulah sebabnya kita membutuhkan refresh dan defrag hati agar kembali kepada Allah tujuan dan asal kita, dan sarana efektif itu bisa lewat i'tikaf.

Jikalau ada hari paling mulia dari semua hari setahun itu yakni hari Arafah yang diminta juga sejenak berhenti untuk membesarkan, mengesakan dan beristigfar, bertafakkur kepada Allah, maka ada juga malam yang paling mulia dari seluruh malam dalam setahun yakni malam lailatul Qadar, kita memburunya di 10 terakhir Ramadhan, rehat jiwa dan berhenti juga sejenak memohon ampun dan bertafakkur kepada Allah, lewat i'tikaf yang dilakukan.

Anjuran Rasulullah ketika menunggu malam kemulian itu pada i'tikaf kita di masjid adalah memperbanyak membaca doa:

(Allahumma innaka 'afuwwun tuhibbul 'afwa fa'fu 'anniii)

Ya Allah, Engkau sungguh-sungguh Maha pengampun, Engkau suka mengampuni, oleh karena itu maka ampunilah aku (HR. Tirmidzi)

Permasalahan yang kita alami sesungguhnya karena kesalahan atau dosa yang diperbuat oleh manusia itu sendiri sehingga menimpa diri ini, menimpa bangsa ini.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline