“Alhamdulillah, adanya BPUG Al Azhar kami sebagai orang yang kurang mampu sangat terbantu dalam masalah kesehatan. Walaupun tidak punya uang bisa langsung berobat saat itu juga tanpa harus menunggu punya uang dulu. Semoga BPUG Al-Azhar maju terus”, ujar Pepen, salah seorang warga Desa Pasir Jaya, Kecamatan Cigombong, Bogor, Jawa Barat.
Sejak diresmikan pada 22 Desember 2007 silam, kehadiran Balai Pengobatan Umum dan Gigi (BPUG) telah sangat banyak dirasakan manfaatnya oleh warga, baik warga Desa Pasir Jaya maupun beberapa desa lainnya yang berada di wilayah Kecamatan Cigombong. Pada awal berdiri, sebanyak 250 kepala keluarga dhuafa yang telah terdaftar sebelumnya langsung memanfaatkan fasilitas kesehatan tersebut. Dan hingga tahun ke-lima, sedikitnya sudah lebih dari lima ribu jiwa mendapat pelayanan kesehatan dari BPUG.
Kecamatan Cigombong di Kabupaten Bogor, termasuk salah satu daerah yang menjadi perhatian bagi Al-Azhar Peduli Ummat (APU) khususnya di bidang kesehatan. Sebelum BPUG berdiri, masyarakat harus menempuh jarak yang cukup jauh untuk bisa mencapai puskesmas terdekat. Belum lagi mereka harus dibebani dengan biaya berobat dan ongkos ojek atau angkot yang tak sedikit. “Alhamdulillah sekarang berobat lebih dekat, tidak perlu ongkos. Meskipun gratis, tetapi pelayanannya bagus dan dokternya pun ramah,” ungkap Siti Kholifah, salah seorang warga yang merasa puas dengan pelayanan BPUG.
BPUG Cigombong didirikan atas dasar kebutuhan masyarakat akan fasilitas kesehatan yang baik, memadai dengan jarak yang lebih dekat. BPUG ini berdiri berkat dana infak dan sedekah yang dikelola oleh Al-Azhar Peduli Ummat (APU). Untuk memastikan manfaat fasilitas kesehatan ini benar-benar dirasakan oleh mereka yang berhak, tim APU langsung melakukan verifikasi terhadap segenap warga yang berhak mendapatkannya. Adapun warga yang non-dhuafa tetap diperbolehkan berobat ke BPUG, namun dikenakan biaya yang relatif ringan.
Tiga dokter umum dan satu dokter gigi secara bergantian melayani warga yang tak henti memanfaatkan kehadiran BPUG. Warga tak perlu lagi berlelah-letih menempuh jarak yang jauh untuk mendapatkan layanan kesehatan, tak perlu lagi mengeluarkan ongkos transportasi dan yang pasti tak harus menunggu punya uang dulu untuk berobat. Bisa dibayangkan, selama ini warga cukup tersiksa saat sakit. Jika tak ada biaya, mereka akan membiarkan anggota keluarganya yang sakit tanpa mendapat perawatan medis.
Selain pelayanan kesehatan, tim medis BPUG juga secara aktif melakukan program penyuluhan dan sosialiasi kesehatan kepada ibu hamil dan menyusui, para lansia dan juga anak-anak. Biasanya program untuk anak-anak, BPUG bekerja sama dengan sekolah-sekolah.
Pelayanan kesehatan bagi masyarakat dhuafa sangat dibutuhkan, terutama bagi mereka yang tinggal di desa-desa yang jauh dari fasilitas kesehatan seperti Puskesmas. BPUG sejenis seharusnya terus tumbuh dan berdiri di ribuan desa tertinggal lainnya, agar masyarakat mendapatkan haknya untuk hidup sehat dan tanpa merasa khawatir saat sakit. Zakat, infak dan sedekah kita telah memberi rasa nyaman, serta menyehatkan warga melalui layanan kesehatan BPUG. (APU)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H