Lihat ke Halaman Asli

Masterpiece di Sudut Rumah Gemilang Indonesia

Diperbarui: 25 Juni 2015   06:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Di salah satu sudut ruang Rumah Gemilang  Indonesia (RGI), berjajar beberapa karya fotografi bernilai tinggi dan mengundang pujian orang-orang  yang melihatnya. Sebuah ungkapan yang berbunyi “biarkan gambar berbicara” benar-benar tersaji dalam jajaran foto yang banyak berbicara seputar pendidikan dan perjuangan kehidupan itu. Yang menarik, banyak yang mengira foto-foto itu adalah hasil karya para jurnalis foto atau fotografer berpengalaman. Padahal, semua karya dalam galeri itu murni hasiljepretan anak-anak dhuafa, pengamen, anak jalanan dan putus sekolah.

Bisa menghasilkan karya bagus tak berarti harus berpuas diri, pujian tak serta merta menghentikan proses belajar untuk bisa terus berkreasi lebih baik lagi. Motivasi seperti ini selalu diberikan oleh tim Alazhar Peduli Ummat (APU) kepada seluruh pembelajar  di RGI. Karena itu, anak-anak RGI senantiasa haus ilmu, dan akan mengejar kemanapun ilmu itu berada. Awal Februari lalu, dalam rangka factory and journalistic tour, mereka berkesempatan mengunjungi Jawa Pos Group untuk melihat langsung dan mereguk ilmu sebanyak-banyaknya tentang dunia fotografi dan broadcast dan penyiaran.

Dengan antusias para santri berkunjung ke stasiun Radar TV, kantor redaksi INDOPOS, dan Rakyat Merdeka dipandu langsung oleh tim profesional. Kegiatan ini tentunya memberikan ilmu baru dan amunisi semangat bagi mereka. “Pak, bolehkah kami diberikan kesempatan magang di Jawa Pos?”, tanya Vandi Diana, dari kelas desain grafis kepada Pimpinan Jawa Pos.

Sebagian anak-anak, khususnya dari kelas fotografi dan videografi sempat terkagum-kagum melihat perlengkapan fotografi yang ada di Jawa Pos Group, kamera-kamera berkualitas terbaik yang jangankan menyentuhnya, barangkali melihatnya pun baru kali itu. Bandingkan dengan kamera yang biasa mereka pakai untuk belajar di RGI, kamera terbaik masih berupa Canon 500D. Meskipun demikian mereka tetap bangga, dengan kamera itu masih bisa menghasilkan karya-karya yang bagus. Tentu saja mereka yakin, jika diberi kesempatan menggunakan kamera yang lebih canggih, akan menghasilkan karya yang lebih bagus, bahkan bukan tak mungkin karya-karya masterpiece fotografi akan lahir dari bidikan anak-anak RGI.

Ragam potret kehidupan akan terabadikan dari mata yang tajam dan hati yang peka, anak-anak RGI memiliki modal itu dengan semangat tinggi untuk terus bisa berkarya bagi bangsa. Mereka bercita-cita menjadi fotografer-fotografer terbaik agar mampu menyajikan realita sekaligus harapan untuk Indonesia yang lebih baik. Menjadi bagian terbaik dari kesuksesan mereka di masa datang adalah pilihan yang tak boleh kita lewatkan. Kelak di masa datang, ketika menghadiri sebuah pameran terbesar karya-karya terbaik fotografi nasional dan internasional mata ini akan berkaca-kaca saat membaca sepenggal kalimat di bawah nama penghasil karya itu, “pertama belajar fotografi di Rumah Gemilang Indonesia”. Insya Allah. (APU)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline