Lihat ke Halaman Asli

Alatuji Indonesia Taharica

Distributor Alat-Alat Industri

Meningkatkan Kualitas Aliran Udara untuk Bangunan yang Sehat

Diperbarui: 29 Agustus 2022   10:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Inovasi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Jcomp

Aliran udara (airflow) sangat penting bagi lingkungan dalam bangunan yang memiliki pengaruh pada strukur bangunan, efisiensi energi dan kesehatan lingkungan. Saat ini, topik kesehatan lingkungan menjadi populer karena aktivitas bisnis akan kembali ke gedung dan industri yang beradaptasi dengan new normal.

Bangunan modern yang sehat meningkatkan kepercayaan diri dan produktivitas penghuninya sambil mempertimbangkan efisiensi energi. Faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas udara dalam ruangan antara lain ventilasi, kelembaban relatif, filtrasi dan tekanan yang juga merupakan titik awal untuk bangunan yang lebih sehat. Setiap bangunan memiliki fungsi-fungsi ini, tetapi mungkin tidak dioptimalkan untuk kesehatan bangunan.

Bangunan dengan ventilasi yang buruk tidak hanya tidak nyaman, bahkan mungkin tidak sehat. Bangunan tanpa aliran udara yang terkontrol dan terpantau dengan baik dapat tidak sengaja berkontribusi pada penyebaran bakteri, serbuk sari, polutan, karbon dioksida (CO2), patogen, dan kontaminan lainnya. Oleh karena itu, sangat penting untuk meningkatkan kualitas aliran udara (airflow) yang masuk ke dalam ruangan atau bangunan.

Salah satu cara untuk mengoptimalkan aliran udara pada bangunan adalah dengan menjaga jumlah udara segar yang masuk lebih besar. Tidak hanya sekadar memindahkan udara di dalam ruang, jumlah udara segar yang masuk pada bangunan memiliki dan kemampuan untuk mendorong udara lama atau "kotor" keluar sehingga kualitas udara dapat terjaga.

Memantau dan mengatur aliran udara di dalam gedung dapat membuat penghuni menjadi lebih nyaman, dan juga dapat berperan dalam mengurangi virus atau bakteri di udara. Sebuah studi yang dilakukan oleh Universitas Yale, menemukan bahwa tingkat kelembaban yang dijaga pada kisaran 40-60% dapat secara signifikan mengurangi kemampuan virus untuk menyebar.

Selain itu, di negara-negara maju, orang-orang menghabiskan lebih dari 90% hari mereka di dalam ruangan sehingga kualitas udara dalam ruangan di gedung tempat kita bekerja, tinggal, dan bermain perlu dioptimalkan untuk kesehatan.

Sumber

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline