Lihat ke Halaman Asli

Termometer Digital Easy Use

Diperbarui: 18 Juni 2015   02:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Termometer merupakan alat pengukur suhu. Termometer saat ini sudah umum dan sering digunakan di bidang kesehatan dan kedokteran yaitu untuk pengukur suhu tubuh, untuk mengukur suhu ruangan dan ada pula alat rumah tangga sehari-hari yang menggunakan termometer seperti oven dll. Jenis termometer yang sering digunakan ada dua macam yaitu termometer analog atau manual. Termometer ini menggunakan air raksa sebagai bahan utama karena dengan hasil pengukuran suhu dibaca lewat air raksa. Sifat koefisien muai air raksa terbilang konstan sehingga perubahan volume akibat kenaikan atau penurunan suhu hampir sama. Namun ada juga beberapa termometer yang mengandung alkohol, termometer ini dianggap lebih aman dan mudah untuk dibaca. Termometer kedua adalah termometer digital. saat iniTermometer jenis ini sudah sangat sering digunakan baik oleh medis maupun digunakan secara personal oleh masyarakat karena cara penggunaannya relatif jauh lebih mudah dan praktis dibandingkan dengan termometer air raksa. Disamping itu termometer digital memiliki keunggulan lainnya yaitu lebih aman dalam penggunaan dan tingkat akurasinya lebih tinggi karena dapat memperlihatkan hasil pengukuran sampai desimal. Jadi, dengan menggunakan termometer digital ini selain praktis juga akan mendapatkan hasil pengukuran yang sangat tepat dan cepat. Disebut termometer digital karena langsung menunjukkan suhu tubuh dalam bentuk angka digital sebagai penunjuk suhu tidak sebagaimana pada temometer menggunakan cairan atau air raksa. Termometer ini menggunakan sensor panas elektrik untuk mengukur suhu tubuh. Termometer digital, biasanya menggunakan termokopel sebagai sensornya untuk membaca perubahan nilai tahanan. Secara sederhana termokopel berupa dua buah kabel dari jenis logam yg berbeda yang ujungnya, hanya ujungnya saja, disatukan (dilas). Titik penyatuan ini disebut hot junction. Prinsip kerjanya memanfaatkan karakteristik hubungan antara tegangan (volt) dengan temperatur. Setiap jenis logam, pada temperatur tertentu memiliki tegangan tertentu pula. Pada temperatur yang sama, logam a memiliki tegangan yang berbeda dengan logam b, terjadilah beda tegangan (kecil sekali, milivolt) yang dapat dideteksi. Jadi dari input temperatur lingkungan setelah melalui termokopel terdeteksi sebagai perbedaan tegangan (volt). Beda tegangan ini kemudian dikonversikan kembali nilai arusnya melalui pengkomparasian dengan nilai acuan dan nilai offset di bagian komparator, fungsinya untuk menerjemahkan setiap satuan amper ke dalam satuan volt kemudian dijadikan besaran temperatur yang ditampilkan melalui layar/monitor berupa seven segmen yang menunjukkan temperatur yang dideteksi oleh termokopel.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline