Film Purple Sunset merupakan sebuah film sejarah yang melatarbelakangi tentang perisitiwa peperangan antara Uni Soviet dan Jepang pada tanggal 9 Agustusu 1945. Dalam film ini terdapat 3 orang berperan yang menjadi tokoh utama yang pertama Nadja seorang tentara merah berpangkat Letnan Dua, kedua seorang warga biasa bewarga negara Tiongkok bernama Yang yang ditawan oleh Jepang dan yang ketiga adalah seorang relawan atau warga Jepang yang dijadikan tentara garis depan atas wajib militer yang diberlakukan negara Jepang bernama Akibako. Film ini didasari atas pengakuan kedua tokoh, yakni yang menjadi Nadji dan Yang waktu itu ketika bertemu pada saat berkecamuk peperangan antara Uni Soviet dan Jepang.
Darisitulah kita berangkat tentang bagaimana kisah cerita yang dibeberkan atas kedua tokoh tersebut yang berujung pada pembuatan film ini, serta kita ingin menguliti dan mengupas film ini beserta Historis nya untuk dapat menyimpulkan atas film ini apakah dapat dijadikan sebagai referensi serta pembelajaran sejarah kedepannya. Terkadang film yang bertakjub sejarah mengalami perubahan ketika proses pembuatan script dalam film untuk dapat menambah efek dramatisasi sehingga para penonton mengalami sensasi menonton film Purple Sunset ini.
Maka oleh sebab itu, harus terdapat pengulasan untuk meninjau bagaimana situasi ketegangan, keadaan peristiwa di film Purple Sunset dengan peristiwa aslinya, hal ini agar supaya film ini bisa menjadi film sejarah yang dapat mendapatkan gambaran yang nyata atas jalannya suatu yang disuguhkan oleh film tersebut.
Dalam isi dari film Purple Sunset yang digarap pada tahun 2001 memiliki scene yang mana menguatkan efek dramtisasi. Yang yaitu seorang tawanan Tiongkok pada awal film yang mana ia terselamatkan oleh pasukan Uni Soviet dari pembataian yang dilakukan Jepang dan ketika sudah selamat penonton dibalik flasback yang mana Yang merasakan kepedihan yang mendalam atas invasi Jepang ke Tiongkok serta ditambah pembantaian membabi buta kepada warga sipil yang tidak bersalah.
Dilanjut dengan efek Yang, Nandji dan gadis asal jepang yang bernama Akibako yang sedang mengalami perjalanan menyusuri hutan tanpa perbekalan hanya mengandalkan makanan dari hutan. Dalam film ini hutan yang disusuri oleh mereka bertiga untuk ke markas Uni Soviet sangatlah tidak ada tanaman yang banyak dimakan serta tidak ada hewan buas meskipun berada dihanya di scene Nandji sedang menyusuri bukit terjadi badai sehingga ia tersesat untuk kembali pada Yang dan Akibako. Pada akhirnya mereka bertemu dan saling berpelukan melepas kehangantan mereka bertiga dalam menghadapi survival di hutan serta situasi perang. Terdapat juga emosi sedih bercampur tidak tega ketika Akibako menodongkan pistol pada Yang dan Nandji ketika mengetahui negara Jepang menyudahi perang ini dengan kekalahan. Namun, Akibako tidak menyadari bahwa pistol yang dibawa pelurunya telah dipretelin oleh Yang.
Pada dasarnya efek dramatisasi didalam isi suatu film bukan hal yang istimewa tetapi sudah menjadi yang menjadi hal yang lumrah agar film yang dibuat oleh sutradara mendapatkan keuntungan yang besar dari menariknya isi film yang banyak dihiasi oleh dramatisasi dalam hal ini kita spesifikkasikan film sejarah yang juga terdapat perubahan dari sejarah utuh sampai tahap pembuatan film.
Purple Sunset dalam bahasa Inggris berarti matahari terbenam yang bewarna ungu merupakan bahasa kiasan dalam menggambarkan kobaran perang yang terjadi antara Uni Soviet pada Agustus menyatakan perang terhadap Jepang sehingga pada saat itu membuat mental dan kekuatan Jepang terpecah pada dua front, US dan Uni Soviet.
Dalam isi film ini menjelaskan tentang awal mula bagaimana Uni Soviet masuk menghadapi Jepang pada front Pasifik. Dimulai dari 'perundingan Postdam' yang mengakibatkan Uni Soviet terseret masuk ke dalam Perang Pasifik. Setelah Stalingrad berhasil jatuh ke 'tentara merah' dan membuat pasukan Nazi kembali ke Berlin, Stalin pada saat itu mulai menyusun pasukan yang mana berakhir pada bulan Agustus Uni Soviet menyatakan perang dan meng-invasi Manchuria yang diduduki oleh Jepang pada saat itu.
Terjadilah penyerbuan besar-besaran oleh 'tentara merah' dengan jutaan pasukan menyerang pasukan Jepang di Manchuria. Invasi ini berhasil dilakukan melalui lima jalur penyerangan yang dilakukam oleh tentara merah dalam menyerang Manchuria ada dari melalui negara Mongolia, dari wilayah atas Manchuria dan sebagainya. Membuat pasukan Jepang pada saat itu rontok mentalnya atas gelombang pasukan yang berjumlah jutaan menyerang di segala sisi.
Didalam film ini juga pengangkatan sebuah tawanan yang mana tawanan itu berasal dari Tiongkok. Pada masa invasi Jepang ke Tiongkok dan Korea, pasukan Jepang pada saat itu sangat sadis mereka tidak segan membantai dan memperbudak menjadi tawanan yang berasal dari Tiongkok dan Korea. Kedua negara ini memiliki sejarah yang pedih atas hal itu. Bahkan, tidak dapat dipungkiri bahwa korban jiwa sipil yang dibantai tanpa manusiawi sangatlah berjumlah jutaan nyawa hilang yang membuat kedua negara ini sangat membenci atas perlakukan Jepang yang membantai warga sipil yang tidak berdosa.
Ada hal yang menarik dari film ini pada scene akhir-akhir ditunjukkan bahwa tentara Jepang pada setelah mengetahui negaranya kalah perang mereka merasa bahwa hal ini merupakan sangat memalukan bagi tentara sehingga banyak sekali tentara yang bunuh diri atau harakiri atas kalahnya Jepangnya karena mereka harus menanggung malu atas kekalahan Jepang ini disamping militer juga warga Jepang yang berada di Manchuria banyak yang bunuh diri karena malu untuk kembali ke negaranya serta mereka bingung juga untuk pergi ke negaranya sebab para tentara telah banyak yang bunuh diri dan takut untuk pergi ke tentara sekutu.