Lihat ke Halaman Asli

Malas Belajar?? Ini penyebabnya!!

Diperbarui: 17 Juni 2015   09:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1426845017877996222

Banyak orang-orang yang tidak sadar akan pentignya belajar, dalam arti belajar dalam hal. Namun yang akan dibahas di sini adalah mengenai belajar di dalam bidang akademik khususnya bagi para pelajar maupun mahasiswa. Karena memang pekerjaan pelajar dan mahasiswa adalah belajar disamping mencuci, memasak, dan membersihkan rumah (abaikan bila tidak perlu, he). Dalam kenyataannya banyak yang saya lihat terutama diri saya sendiri sering kita melupakan kewajiban tersebut.
Malahan kita belajar kalau hanya ada tugas ataupun pergi sekolah selanjutnya tidak tahu entah apa yang kita lakukan. Terkadang kita merasa jenuh sudah belajar di sekolah apalagi ditambah belajar dirumah belum lagi tugas-tugas yang diberikan oleh guru maupun dosen. Berdasarkan refleksi saya sehari-hari berikut beberapa penyebab mengapa kita malas belajar semoga bisa menjadi referensi bagi kita semua.

1.Tidak mempunyai tujuan
Yapss, ini yang sering dilupakan oleh sebagian orang termasuk saya sendiri. Mengapa orang pada umumnya khususnya para pelajar dan mahasiswa melupakan ini bahwa kewajiban mereka hanya berangkat ke sekolah atau ke kampus kemudian pulang ke rumah atau ke kos atau main bersama teman-teman. Padahal ini yang menjadi dasar utama kita dalam meraih sesuatu dan semua yang kita lakukan harusnya memiliki tujuan yang pasti. Apabila kita tidak mempunyai tujuan yang pasti mengapa kita sekolah atau kuliah maka akan menimbulkan sifat malas belajar karena kita belum mempunyai atau mungkin memiliki tujuan yang jelas mengapa kita harus belajar. Walaupun tujuan kita sekolah atau belajar adalah untuk mendapatkan prestasi, nilai yang tinggi, menjadi juara kelas itu pun tidak ada salahnya. Ataupun ingin mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan keinginan kita, menjadi pengawai negeri dan sebagainya. Daripada kita tidak mempunyai tujuan sama sekali seperti orang yang berjalan tanpa kemana ia akan menuju suatu tempat.

2.Tidak mempunyai keteguhan hati
Yang kedua ini adalah harus saling beringinan dengan tujuan mengapa kita harus belajar. Yaps, ini yang paling tidak kita sadari dan sering terpengaruh oleh pikiran teman, lingkungan atau masyarakat. Apabila kita berinteraksi dengan lingkungan maka kita harus berhati-hati jangan sampai mempengaruhi keteguhan hati kita dan akhirnya tujuan kita untuk belajar berubah arah yang semula untuk kebaikan menjadi keburukan dan merugikan kita, tidak hanya kita bahkan keluarga kita juga akan kecewa dengan apa yang kita lakukan karena hasil belajar atau tujuan kita belajar tidak sesuai dengan tujuan kita yang dahulu atau yang pertama kita merasa yakin bahwa kita akan mencapai dan menggapai tujuan tersebut dan membahagiakan kedua orang tua kita dan keluarga besar kita. Dalam hal ini yang perlu diperhatikan adalah masalah kita berinteraksi, entah itu teman, lingkungan, maupun masyarakat. Karena sifat kita terbentuk sebagian besar dari lingkungan kita bergaul dan sisanya mungkin dari orang tua atau dari kerabat terdekat. Sering saya temui orang yang sering bergaul dengan orang yang baik maka dia akan ketularan baik dan begitupun sebaliknya ibarat kita bergaul dengan orang penjual minyak wangi maka kita akan mendapatkan harumnya namun apabila kita bergaul dengan tukang pengepul mau tidak mau kita akan terkena atau mencium debunya maupun asapnya. Begitulah contoh istilah dalam kita memahami sifat kita. Dari pengamatan saya yang paling populer untuk zaman sekarang ini yang paling berpengaruh adalah pacaran saat masih sekolah atau kuliah. Memang ini berdasarkan pemahaman masing-masing, entah itu bermanfaat atau tidak sama sekali. Banyak pribadi yang terpengaruh hanya karena hal ini, dan perhatian mereka yang harusnya untuk kuliah ataupun sekolah itu teralihkan ke pacaran tadi. Memikirkan pacarnya, apa yang dia lakukan dsb. Seiring dengan berjalannya waktu perhatian kita kepada sekolah atau kuliah menjadi sangat sedikit. Waktu yang harusnya kita gunakan untuk belajar, mengamati, menganalisis dsb. Kita gunakan untuk hal yang lain misalanya pacaran tadi. Sehingga yang awalnya kita untuk sekolah atau kuliah lama kelamaan akan berkurang keteguhan hati kita, dan kemudian akan berubah tujuan dari kita sekolah untuk berprestasi membahagiakan orang tua menjadi sekolah hanya untuk bertemu sia dia atau bertemu orang yang kita sukai di sekolah maupun di kampus. Ini yang perlu kita jaga dan waspadai jangan sampai hanya karena hal tadi kita berbuah haluan.

3.Bersabar
Bersabar dalam hal ini adalah bersabar dalam mengerjakan tugas yang banyak, bersabar dalam menempuh waktu yang sudah ditentukan dan bersabar dalam belajar dengan mata pelajaran ataupun mata kuliah yang banyak dan rumit. Dalam proses meraih sesuatu yang kita lakukan terakhir adalah bersabar. Bersabar dalam menghadapi semua masalah, tantangan, dan rintangan. Banyak yang sudah berusaha namun gagal karena kita kurang bersabar dalam menghadapi masalah yang ada malahan kita lari dari masalah dan tidak mau mengatasi masalah itu, padahal Allah memberikan kita masalah sesuai dengan kemampuan kita untuk menyelesaikan masalah tersebut.

Demikian yang dapat saya sampaikan, semuanya berasal dari pengalaman dan pengamatan sendiri. Semoga bermanfaat bagi kita semua khususnya bagi saya sendiri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline