Lihat ke Halaman Asli

Perang

Diperbarui: 3 April 2024   13:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Buat asap menari sebelum imsak
pikiranmu melayang kepada cinta dan wanita yang tak abadi. Bangunlah. Musuhmu yang paling besar ada di bawah rusuk. Cinta ilahi tidak akan menyala kecuali musuhnya kalah. Hawa nafsu badaniah biar mati meninggalkanmu. Ah, malakut. Biar kau mati dua kali tak apa. Kita baru saja kembali dari peperangan yang kecil menuju perang yang besar. Semangatlah. Percuma punya 10 pedang, tapi tak tahu cara pakainya. Kata Baginda, kekuatan semangat lelaki sejati mampu menggoncang gunung. Bangunlah! Gapai mimpimu melihat Tuhanmu dengan cahaya Tuhanmu.
Biasakan tidur tapi hatimu terjaga. Mencoba ikhlas memang dekat dengan bahaya. Pandang kemiskinan adalah kemegahan. Jangan mencari sebab ingin jadi luar biasa. Anggap dukacita sebagai hadiah, kita umat terkasihnya Nabi. Buang kepura-puraan, kepalsuan, yang melakukan kebaikan karena menunjuk-nunjuk...

:)




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline