Lihat ke Halaman Asli

Lorenzo Sangat Layak Juara

Diperbarui: 10 November 2015   18:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Lorenzo resmi menjadi juara dunia moto GP 2015 setelah berhasil menjadi yang tercepat di Valencia. Namun status juara tersebut dianggap kontroversi bagi sebagian orang. Muncul anggapan Marquez dan Pedrosa mengawal Lorenzo, Marquez membantu Lorenzo dan sebagainya.

Dalam olahraga semua bisa terjadi, setiap kontestan dapat melakukan apa saja termasuk pelanggaran. Dalam moto GP 2015, perselisihan Rossi dan Marquez sudah terjadi sejak awal musim, di GP Argentina. Saat itu Marquez terjatuh karena bersenggolan dengan Rossi. Namun sekalipun hal tersebut dilakukan secara sengaja oleh Rossi, itu sama sekali tidak melanggar aturan moto GP. Konsekuensi.

Pertarungan selanjutnya yang paling saya ingat adalah saat di tikungan terakhir Rossi terpaksa keluar lintasan karena berduel dengan Marquez, namun berhasil memotong jalur dan menjadi yang tercepat di GP Belanda.

GP Australia mungkin menjadi pertarungan paling menarik sepanjang moto GP 2015. Sejak start, 5 pembalap terdepan sudah saling salip, hal ini terjadi hingga lap terakhir. Pertarungan sengit itu dimenangkan oleh Marquez, Lorenzo kedua dan disusul Ianone. Rossi di posisi empat dan Pedrosa urutan lima. 

Di luar balapan, Rossi juga sempat menyindir-nyindir Marquez saat prescon sebelum GP Malaysia. Bahkan sempat menuding dan mempermasalahkan Marquez sengaja mengambil posisi di depan Lorenzo saat kualifikasi untuk membantu lawannya tersebut.

Saya sempat kaget dengan sikap yang ditunjukkan Rossi, seolah ada nada frustasi. Apa yang terjadi? Kalau melihat momen terdekat dari GP Malaysia tentu saja GP Australia. Rossi sangat berpeluang finish di posisi 3, namun Ianone menggagalkannya. Sehingga mungkin ini yang membuat Rossi cukup sensi.

Puncaknya Rossi menendang Marquez hingga terjatuh. Saya ulangi, Rossi menendang Marquez hingga terjatuh. Hal ini dipicu oleh aksi saling salip antara Marquez dan Rossi yang sebenarnya lumrah dan sudah sering terjadi sejak awal musim. Namun dengan hal ini Rossi merasa Marquez sengaja memprovokasinya sehingga terjadilah insiden menendang Marquez.

Rossi bisa beralasan dan pendukungnya bisa membelanya, namun kamera dari atas atau heli sangat jelas Rossi menendang Marquez. Cukup logis memang kalau motor Marquez itu berat dan tidak akan jatuh kalau hanya ditendang, itu alasan Rossi. Namun Rossi lupa bahwa untuk menjatuhkan Marquez, dia cukup menendang tangannya, bukan motornya. Itulah yang dilakukan Rossi. Ujung dari insiden ini adalah hukuman bagi Rossi: start di posisi paling buncit di GP Valencia.

Di GP Valencia, Rossi sempat menyalip 22 rider di depannya dan berhasil mengakhiri balapan di posisi 4. Banyak orang menganggap rider yang lain sengaja menyingkir, padahal saya pikir itu murni kelihaian Rossi yang berhasil menyalip dengan mudah. Andai anggapan mereka benar bahwa rider lain sengaja menyingkir, betapa tidak sportifnya moto GP 2015.

 Sementara Marquez yang sejak lap pertama membuntuti Lorenzo dinilai sengaja tidak menyalip, lalu Pedrosa berada di belakang untuk menjegal Rossi kalau berhasil mendekat. Oke, anggaplah skenario ini benar, apa ada yang bisa membuktikannya? Tentu saja tidak. Sama seperti Rossi yang membuat Marquez terjatuh di GP Argentina. Kalaupun ada yang menganggap salah, itu pasti hanya soal persepsi dan asumsi.

Tapi mari saya katakan dengan jelas, kalaupun Marquez berhasil menyalip Lorenzo, itu tidak akan membuat Rossi juara dunia. Catat! Rossi baru bisa juara dunia andai Pedrosa berhasil menyalip Lorenzo. Atau Rossi finish urutan 3.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline