Lihat ke Halaman Asli

Artikelku HL Tapi Ga Highlight dan Ga Diakui

Diperbarui: 17 Juni 2015   09:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sudah sejak 1 maret lalu tulisan saya ga pernah highlight. Terakhir 1 maret lalu tulisan saya yang membahas Iklan Rokok, diganjar HL. Beberapa tulisan setelah itu ga pernah highlight lagi, jadi ga mungkin HL atau TA. Seperti yang saya bahas sebelumnya, saya sempat mengernyitkan dahi melihat tulisan yang menurut saya penting, aktual dan informatif juga ga masuk highlight, Kenaikan BBM,. Namun saya diam, saya masih percaya bahwa tulisan bagus pasti HL, atau minimal highlight. Kalau ga HL/highlight berarti emang ga layak (kemungkinan 90%) atau adminnya terlewat (kemungkinan 10%). Sebagai blogger yang sudah terbiasa menulis di blogspot tanpa komentar dan tanpa pembaca, saya tetap menulis saja sesempatnya. Terus menulis meski admin ga memberi highlight, saya enggan menduga ada diskriminasi atau apa lah namanya. Hari ini saya menulis bahasan tentang Rupiah Melemah,yang sedikit menjawab atau meluruskan opini-opini sebelumnya. Sejak menuliskan itu saya tau artikel tersebut mungkin layak HL atau minimal highlight. Namun setelah beberapa jam saya buka lagi dan membalas komentar teman-teman, melihat jumlah tweet masih 0, artinya artikel tersebut ga highlight dan ga dishare oleh akun K di twitter. Saat melihat kanal ekonomi, tulisan yang lebih baru dari saya sudah ada yang highlight, itu artinya confirm tulisan saya ga highlight lagi. Jadi ya sudah saya share sendiri di twitter pribadi (haha). Namun saat melihat daftar HL dan TA, rupanya tulisan saya HL. Artikel yang membajas lemahnya rupiah itu HL. Ha? Kok bisa? Sementara di artikel tersebut ga ada stempel HL atau gambar ilustrasi, tetap REP. Karena penasaran saya coba buka kanal ekonomi kembali, dan masih tulisan HL yang lama, bukan punya saya. Saya coba buka kompasiana home, ga ada tulisan saya yang mejeng di kolom headline. Ya sudah saya coba balik lagi ke artikel tersebut, kali aja sudah ada komentar baru. Dan....? Rupanya artikel saya sudah hilang dari daftar headline dan tetap ga ada badge HL, masih REP. What??? Namun saya ga mati akal, saya harus cari bukti bahwa tulisan saya ini HL (haha). Jadilah saya buka profile kompasiana dan ketemulah jeng jeng jeng, memang ada badge HL dan gambar ilustrasi. Ya sudah capture dulu dah.

Sebenarnya artikel HL tak sampai sejam ini sudah berkali-kali saya rasakan. Saat tulisan yang 'seangkatan' masih nongkrong di HL, biasanya artikel saya sudah diganti oleh artikel orang lain. Jika tulisan TA kini dishare di facebook Kompasiana, namun artikel saya nggak. Kini saya merasakan kombinasi dari semuanya. Artikel saya HL tapi hanya sebentar, ga asa badge HL, ga ada di daftar highlight, ga ditweet, dan mungkin ga akan dishare di facebook K. Jujur saja di situ kadang saya merasa sedih. Prasangka baik saya terhadap admin hari ini sedikit meluntur. Rasanya ini bukan karena eror, sebab tulisan HL yang lain mendapat badge HL, gambar ilustrasi, ada di HL kanal masing-masing dan bertahan lebih lama. Ini bukan hanya kali ini saja saya alami, tapi kali ini sangat ketara aroma titik titiknya. Bayangkan, artikel saya HL tapi ga dapat badge HL, ga ada gambar ilustrasi, ga masuk highlight dan ga ada di halaman headline home kompasiana dan bahkan ga ada di headline kanal ekonomi. Tolong jangan tanya sakitnya di mana? Hahaha. Saya ga tau ini salahnya di mana? Saya juga sebenarnya enggan membahas ini. Tapi hari ini saya rasa sepertinya memang ada yang salah. Sekali lagi ini bukan pengalaman pertama HL singkat, berkali-kali tulisan ga highlight, tapi sekalinya HL pun masih ga highlight juga. Saya pesimis admin akan menjawab tulisan saya ini, karena siapalah saya di kompasiana? Hanya sampah kata sebagian senior itu. Hahah. Tapi sore ini izinkan saya menceritakan ini. Semoga ada hal lucu yang bisa ditertawakan oleh kita bersama. Haha....

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline