Lihat ke Halaman Asli

Kenapa Tulisanmu Tidak Dikirim ke Koran Lokal/Nasional?

Diperbarui: 17 Juni 2015   15:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Banyak teman yang bertanya kenapa menulis di kompasiana? Kenapa tidak dikirim saja ke koran lokal atau nasional?

Mungkin pertanyaan di atas sempat juga mampir pada kalian rekan-rekan kompasianer? Sudah lama sebenarnya pertanyaan itu muncul dari teman yang baru kenal lewat facebook. Saya berpikir dia tertarik dengan salah satu tulisan saya, lalu bertanya seperti itu.

Jujur awalnya saya tidak pernah berpikir akan ada orang bertanya seperti itu. Inilah yang kemudian menyita perhatian dan menanyakan pada diri sendiri. Iya ya, kenapa tidak dikirim ke koran lokal atau nasional? Ya sudahlah, saya iyakan saja. "Mungkin nanti dikirim, terima kasih saranya."

Itu pertanyaan sekitar 2 tahun yang lalu. Belakangan ada yang menanyakan hal serupa. Maka sebelum tidur semalam saya menyempatkan berpikir dan menuliskan catatan ini.

Awalnya saya menulis di blogspot tentang cerita sehari-hari. Puisi atau prosa. Untuk apa? Eksistensi saja. Karena pada tahun 2008an nampak keren punya blog sendiri. Kemudian sejak boomignya facebook, saya mulai mundur teratur dan merasa nyaman menulis di sosmednya Mark.

2011 saya bertemu kompasiana. Dari sinilah awal semua cerita ini dimulai. Saat masuk ke halaman kompasiana, saya mendadak menjadi Alan Budiman. Alan ini sebenarnya nick name dari Alifurrahman (al-an) dan Budiman saya pilih untuk menambah kesan keindonesiaan yang kebetulan waktu itu sedang naksir berat dengan peserta Indonesias got tallent, Elno Budiman.

Perlahan tapi pasti saya mundur teratur dari kanal fiksi. Saat itu sedang semangat berdebat soal KPSI vs PSSI. Ya ini juga salah satu alasan saya bergabung. Supaya bisa ikut komentar dan menuliskan sesuatu.

Banyak sudah (menurut diri sendiri) yang saya tuliskan. Dari TKI, Malaysia, Politik, Bola sampai cerita perjalanan hidup yang coba saya kemas agar bisa bermanfaat bagi orang lain -belajar dari kompasianer.

Meski menulis tetap sebagai eksistensi, unjuk gigi atau apalah namanya, belakangan saya mulai menyadari keberadaan tagline sharing and connecting di kompasiana. Meskipun blogpspot sebenarnya juga bertujuan untuk itu, tapi kompasiana berhasil mengemasnya dengan cerdik. Menyatukan semua penulis ke di bawah satu atap.

Segelintir tulisan saya pernah diganjar HL atau TA dan jarang sekali masuk kolom ter. Karena menurut penelitian non formal, kolom tersebut lebih dikuasai oleh penulis yang memiliki banyak pengikut atau penulis yang rajin 'blusukan' ke tulisan member lainya. Dan saya sadar diri bahwa saya bukanlah salah satu atau keduanya. Saya termasuk yang sangat jarang memberi komentar atau terlibat komunikasi aktif.

Pernah sekali tulisan tidak sengaja dimuat oleh Freez dan sekali disengaja (memang menulis sesuai tema). Dua edisi setelahnya Freez pensiun dan berencana akan diganti ke majalah digital.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline