Lihat ke Halaman Asli

Topeng

Diperbarui: 11 April 2018   19:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

kabut beringsut menjadi embun
Di wajah hari waktu menjadi tahun
Sedang kita tak kemana mana
Hanya mengumpulkan rasa sakit yang menebalkan kulit
~
Pun mlmpi mimpi tlah kita lipat rapi, dalam hati paling sunyi
Menjadi setumpuk gelisah, yang diam diam beranak pinak
Lantas kita memahatnya pada tebing tebing malam
Ceritanya tetap sama, tentang perih yang tak lapuk di rendam waktu
~
Ketika hujan datang berbondong bondong
Kita tergesa mengangkutnya dengan telanjang mata
Dan di halaman rumah, kita memecahnya menjadi tawa
Di depan cermin ia menjadi cucuran air matai depan cermin ia menjadi cucuran air mata

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline