Lihat ke Halaman Asli

Sang Pencari

Diperbarui: 5 Mei 2017   21:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Panas kota tak sepanas isi kepala
Ia yang mencari keadilan tanpa peta
Mencaci dengan seribu jancuk pada mimpi yang kandas
Memaki petaka yang menggelepar di mulut kota
~
Di jantung sunyi ia pernah berumah
Terperangkap dalam buram jendela kota
Lantas mengetuk pintu kefanaan
Dan waktu nyaris berhenti pada titik penantian
~
Sungguh ia pernah berduel dengan derita bergelut dengan maut
Berjalan dan mencari sampai batas paling nyeri
Hingga lupa pada perih air mata
Sampai suatu senja matanya berkaca kaca ketika di palung sunyi ia temukan nama-Nya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline