Lihat ke Halaman Asli

Perempuan Hujan II

Diperbarui: 16 Februari 2017   20:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Apa kau dengar bisik hujan
Di sana gelisah di tebarkan
Di sana malam menulis bahasa yang susah dibaca
Rindu pada yang tak ada, tipis cinta dan dosa
~
Kelebat kilat memberi warna
Menyudahi sekat sekat bahasa
Bisakah kau temukan tajam sepi ?
Di sana sajak sajak sembunyi
~
Kilat kedua putih terang,  menunjukkan jalan pulang
Menuju rumah melintasi ambang bimbang
Berkemaslah, malam tak begitu lapang, hujan tlah mengangkut sunyi :
Jalan pulang, segurat luka, gerimis di lembaran kertas

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline