Dalam perut malam itu
Mulai tumbuh kisah yang hampir jadi
Di bibir kota
Daun daun malam kian kelam
Seperempat malam kemudian hujan turun
Menggenang di sudut mata
Ia dan beberapa beku kata dan reruntuhan kenangan
Di ruang itu mulai tumbuh perih
Menusuk sampai ke tulang rusuk
Semenjak cinta itu di bunuh
Di kubur dengan asap dan api, menjadi air mata di penjuru kota
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H