Lihat ke Halaman Asli

Benggala

Diperbarui: 28 Agustus 2015   20:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

Kau menatapku lekat 
Bagai ingin menguliti segala yang ada padaku
Sepasang matamu, lengkung senyummu acap tertinggal sebagai kisah, di punggung waktu
Serupa perih sedih, dan tawa sang bahagia

Kau menatapku dan aku menjadi dirimu
Kau hanya melihat dirimu yang lain 
Yang kadang tak kau kenali
Sebab yang kau lihat hanya kefanaan belaka

Aku adalah dirimu yang berdiam di jantung rahasiamu
Menjadi gelisah, saat kau menatapku dengan gerimis di sudut mata
Dan aku tetap melihatmu, meski di saat kau mengacuhkanku
Sebagai sisa keluh kesah juga saat paling sepimu

Diam diam aku  melihatmu lekat, dekat
Tapi yang kau lihat tetap dirimu
Aku senantiasa mendengarmu, saat kau tak mendengar hatimu
Sebab aku rahasiamu, mencatat ceritamu agar kau mengenali dirimu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline