Kadang aku lahir bagai sihir, di pucuk batu dan rekah tanah
Waktu bagai angin yang merayu daun daun
Dan menipu cuaca demi tumbuhya cinta di jantung sepi
Hingga perak perak hujan mengibaskan ranting pepohonan,..
Dan usia baru memulai menulis kisahku
Saat siang datang dan senja menjemput petang
Esok anak cucuku pasti pulang ke jantung ladang
Dimana sunyi sembunyi menunggu putaran waktu datang berulang, berpulang dan kembali menyingkap sepi di wajah bumi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H