Lihat ke Halaman Asli

Di Ruang Tunggu

Diperbarui: 17 Juni 2015   06:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Dengan sejumput resah kau menadah gelisah
Dan seraut wajah tlah abadi dibibir waktu dalam denyut jantungmu
Mejelma getir sepi yang berdiam
Dalam bibir yang membiru disamun rindu

Kau serupa sunyi tanpa tepi
Bunyi bunyi terkapar mati
Dikotamu sepi terbunuh
Didadamu sepi tumbuh

Dan dipuncak malam rembulan itu membeku menjadi batu
Retak dan jatuh kedasar kedalaman matamu
Menjelma menjadi gelisah membanjiri perasaan
Ketika sekumpulan kenangan berlari lari dibola mata : pecahan waktu yang menidurkan rahasia




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline