Lihat ke Halaman Asli

Air Mata Pagi

Diperbarui: 13 Juli 2015   06:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Menunggu datangmu pagi..
Aku biasa sendiri, diantara liuk daun ilalang memahat sepi dalam guyuran matahari
Ketika angin menimang nimang rimbun daun adalah musik yang mengalun mencium tetes embun

Menantimu pagi mengantarku menanam harapan, tunggu rekah bunga tumbuhkan daun impian
Menatapmu pagi adalah jembatan menuju ridho ilahi
Memelukmu pagi dalam lantunan ayat ayat suci, heninglah kan kusampaikan padamu kalimat doa dibulan nan mulia

Bersamamu pagi aku biasa sendiri menatap wajahmu sembari mengurai kerinduanku pada sorgaNya
Memandang senyummu pagi, wajahmu biasa berkaca ditepi telaga
berlabuh dimata mengetuk pintu jendela jiwa..
Daun daun gugur, angkuh luruh jiwa bergemuruh..
Ya Allah..
Ampunkan segala dosa..
Ya Allah..
Dengarlah hamba meminta..

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline